❛ 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙨𝙞𝙠 ❜
malam itu, donghyun terbangun tiba-tiba. napasnya memburu, berhembus tak beraturan. pelipisnya terus mengeluarkan keringat, raut resah tercetak jelas di wajahnya.
donghyun menoleh ke arah nakas, melihat ke arah jam digital yang tersimpan di sana.
pukul 22.30 malam.
dengan tangan bergetar dan perasaan kalut, ia mencari ponselnya.
“arrgh!!”
donghyun menutup sebelah telingahnya sambil mengerang, merasa terganggu.
setelah berhasil menemukan ponsel miliknya, segeralah ia menyalakannya, menghubungi sang bunda.
“halo, kenapa, nak?”
donghyun menunduk dalam dengan tangan mencengram ujung piamanya dengan kuat.
“h-hiks.. bunda..”
“nak? kenapa? kok nangis? ada yang ganggu kamu?”
“bunda.. hiks, pulang bun.. pulang..”
bunda tidak ada di rumah malam ini, hari ini butiknya sangat ramai dari siang bahkan sampai malam. selalu seperti itu setiap malam minggu, sehingga bunda harus menetap di butiknya sampai larut.
“sayang? tenang dulu, tenang, ya? bilang sama bunda ada apa?”
bukannya menjawab, donghyun malah menangis histeris, mencengram rambutnya sendiri dengan erat.
“donghyun! hey.. bunda telepon sihoon, ya? tunggu―”
“donghyun salah bun.. hiks.. donghyun salah.. ayah.. hiks.. ini salah donghyun.”
di seberang sana, perasaan sang bunda semakin kalut setelah donghyun menyuarakan ayahnya.
“sayang? kamu mimpi buruk lagi? mimpi itu lagi?”
donghyun mengangguk cepat, “bunda.. mereka berisik! donghyun tau donghyun salah! hiks.. mereka gak mau berenti bunda!”
“sayang, bunda telepon sihoon sekarang, ya? kamu tunggu―”
donghyun mematikan panggilan itu secara sepihak, lantas melempar ponselnya ke sembarang arah.
ia beralih menutup kedua telinganya rapat-rapat, mencengkramnya dengan harapan bisikan itu tak mengganggunya.
tapi, semakin ia menutup erat telinganya, bisikan-bisikan itu semakin mengganggunya.
“BERISIK!”
donghyun mencengkram erat surai hitamnya, merasa sangat frustasi dengan dirinya sendiri.
napasnya semakin tercekat, dadanya sakit tak terkira.
KAMU SEDANG MEMBACA
kalopsia, hwangkeum✔
Kurzgeschichten[finish✓] ternyata, semembahagiakan ini mencintai seseorang.