┋20

2.5K 623 211
                                    

❛ 𝙘𝙤𝙠𝙡𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙨𝙪 ❜

hari ini, donghyun sudah dapat memulai kegiatannya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari ini, donghyun sudah dapat memulai kegiatannya seperti biasa. dia sudah sembuh setelah kurang lebih tiga hari lamanya dirawat dengan intensif di rumah sakit.

“aku maksa pulang.”

itu yang donghyun katakan ketika berjalan beriringan dengan eunsang, berniat menuju kelas mereka.

“kenapa, sih? kamu kesepian? kan aku sering jenguk, kak sihoon juga.”

donghyun menggeleng, “bukan itu,” kemudian menoleh pada eunsang dan menunjukkan cengiran lucunya, “takut ketinggalan pelajaran, hehe.”

eunsang memutar bola matanya dengan malas.

“dasar ambis,” gerutu eunsang.

ya, eunsang memang sudah hafal dengan tingkah donghyun. terlalu ambis soal belajar dan sering merepotkan diri sendiri jika tertinggal sedikit saja.

kalau eunsang mana bisa seperti donghyun? yang mendapat nilai 80 saja kecewa. jika itu eunsang, dia bahkan sudah sangat bersyukur sekali pun mendapat nilai pas kkm.

“kamu gak lupa bawa kunci loker, kan, sang?” tanya donghyun, ketika mereka telah sampai di lorong tempat loker siswa.

“gak, ya. urusin aja tuh loker kamu, gak pernah dikunci,” seru eunsang.

“biarin, sih. gak ada barang berharga juga.”

donghyun mengedikkan bahunya, kemudian beralih untuk membuka loker dengan tag namanya sendiri di depan pintunya.

niatnya, hari ini donghyun ingin mengambil buku paket fisikanya, tapi tertunda ketika sesuatu menarik perhatiannya sampai membuat keningnya menyernyit.

“apa ini?”

ia mengambil sebuah tempat bekal berbentuk love itu, dan menemukan sebuah sticky note merah muda tertempel di atasnya.



❝―selamat sembuh, bubbly.❞



tanpa ada inisial nama pengirim, donghyun sudah cukup tahu siapa yang menaruh ini di lokernya.

hanya yunseong yang memanggilnya dengan sebutan bubbly, siapa lagi?

“cie.. apaan tuh?”

eunsang mendekat, tersenyum cerah melihat apa yang donghyun pegang.

tanpa merespon, donghyun membuka tempat bekal itu untuk melihat isinya.

dan, iya menemukan notes lagi.



❝―dark chocolate, gak manis, yang makan soalnya udah manis. kata mama aku bisa ilangin stress, dimakan, ya.❞



cheesy, tapi sumpah demi apapun donghyun tersenyum tanpa sadar.








“cIE DONGHYUN DAPET COKLAT DARI MANTAN―mph!”

donghyun menutup mulut eunsang, sungguh menyebalkan hingga ingin rasanya ia meninggalkan eunsang karena membuatnya merasa malu.

untung saja ini masih pagi, koridor masih sepi dan hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang.

“eunsang bacot!” bentaknya sebal sambil mengerucutkan bibirnya.

eunsang sendiri hanya dapat menunjukkan cengiran tanpa dosanya, kemudian mencubit pipi gembil sahabatnya itu.

“salting, ya?”

“engga, biasa aja!”

donghyun lekas memasukkan tempat bekal itu ke dalam tasnya, kemudian berjalan mendahuluin eunsang menuju kelasnya.

“ih, donghyun tungguin!”

dan, donghyun merajuk seharian, tidak ingin berbicara dengan eunsang, padahal eunsang sudah mencoba untuk mengajaknya berbicara, malah dibalas ketus.

hal itu terjadi bahkan saat jam istirahat makan siang tiba. meski begitu, mereka tetap ke kantin bersama karena eunsang memaksa.

“dongiiii..” panggil eunsang, ketika melihat donghyun sibuk dengan takoyaki penuh mayonaisnya.

tapi donghyun tak membalas, lebih memilih untuk fokus memakan takoyakinya.

eunsang mendengus lantas cemberut.

“udah dong ngambeknya, kaya anak kecil!” seru eunsang.

“kamu juga kaya anak kecil!” balas donghyun, tak terima disebut anak kecil.

“kalian berdua kaya anak kecil.”

keduanya menoleh, mendapat junho yang datang dengan senampan batagor, jus jeruk, dan susu kotak. kemudian memilih duduk di samping eunsang.

junho mengambil susu kotak di atas nampannya, lantas menyodorkannya ke arah donghyun.

“buat lo,” ucapnya.

donghyun memasang raut bingungnya sambil menatap junho, kemudian beralih pada susu kotak rasa strawberry di samping piring takoyakinya.

“bukan dari gue, dari bang yunseong.”

mengerti kebingungan sahabat kekasihnya, junho menjawab tanpa ditanya.

“o-oh..”

donghyun mengangguk kaku.

“kak yunseong nya mana?”

sumpah, donghyun hanya bertanya, tak ada maksud apa-apa.

dia belum mengucapkan terima kasih atas dark chocolate pemberian yunseong, dan ia sudah kembali mendapatkan sesuatu dari orang yang sama.

wajar, kan, donghyun mencari?

“lagi di ruang kesiswaan.”

“ngapain?”

“diceramahin bu yoonjung, abis nyebat di atap sekolah tadi pagi bareng bang hangyul,” jawab junho.

“junho gak ikutan, kan?” tanya eunsang dengan raut menyelidik.

“engga, beb.”

donghyun menatap junho sambil sedikit meringis.

ia menduga sepertinya junho ini budak cinta jika dilihat dari tatapan dan cara bicaranya pada sahabat bersurai merah pudarnya itu.

“bilangin ke dia, makasih gitu,” seru donghyun pada junho.

“bilang sendiri aja, gak sopan kalo nitip, gak terima titipan ucapan makasih juga.”

donghyun mencebikkan bibirnya sebal saat mendengar jawaban junho.

yasudah, mungkin nanti ia akan ucapkan langsung, tidak tahu kapan.

yasudah, mungkin nanti ia akan ucapkan langsung, tidak tahu kapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ya emang, yunseong aslinya cheesy:)))

kalopsia, hwangkeum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang