┋58

2.1K 449 271
                                    

❛ 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙣 𝙖𝙜𝙖𝙞𝙣 ❜

❛ 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙣 𝙖𝙜𝙖𝙞𝙣 ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“yah.. hujan, kak.”

donghyun mengangkat kepalanya ke atas, tangannya terulur ke depan, menengadah untuk menerima setiap rintik lebat yang turun dari langit.

keduanya terjebak hujan di perjalanan menuju pulang setelah menghabiskan waktu―dan uang yunseong― di cafe.

yunseong, terlihat kebingungan sekarang. apalagi ketika melirik arloji yang tersemat di pergelangan tangannya. waktu telah menunjukkan pukul setengah 10. sudah hampir larut dari apa yang ia janjikan pada bunda untuk membawa pulang donghyun sampai rumah pada pukul 10, sedangkan jarak halte tempat mereka berteduh menuju rumah donghyun saja masih jauh.

“gimana ya, dek?”

si hwang bertanya―lebih tepatnya bergumam.

“kakak ada jas hujan?” tanya donghyun.

yunseong mengangguk, “ada, tapi cuma satu.”

“yaudah, kakak yang pake, aku gak papa.”

“ck, jangan. nanti kamu sakit.”

donghyun mendengus, “terus gimana?”

“kalo nginep, bunda kasih izin gak?”

si manis terlihat berpikir, “ngasih aja, sih. tapi kak, rumah aku sama rumah kakak aja masih jauhan rumah kakak, kenapa nginepnya di rumah kakak?”

“bukan di rumah kakak.”

yunseong meraih ponsel dari dalam saku jaketnya, membuka aplikasi kontak di ponselnya untuk menghubungi seseorang.

“hallo, ma?”

“yunseong? kamu masih, dimana? hujan, loh.”

“kejebak, ma. mana masih jauh.”

“ih, terus gimana?”

sang mama berseru cemas di seberang sana.

“password apart papa gak diganti, kan, ma?”

“engga, sayang. kenapa?”

“aku sama donghyun nginep di sana, ya?”

“boleh, tapi harus minta izin bunda donghyun dulu, sayang.”

yunseong mengulas senyum lebarnya, “gampang itu mah, ma. yaudah, yunseong tutup, ya?”

“iya sayang, kamu hati-hati, ya!”

setelah membalas ucapan sang mama, yunseong lekas memutuskan panggilan tersebut.

si hwang berjalan ke arah motornya, membuka jok untuk mengambil satu buah jas hujan di dalamnya.

“nih, pake.”

ia menyodorkannya pada donghyun, yang dibalas rengutan sebal oleh si manis.

“udah aku bilang, kakak aja―”

kalopsia, hwangkeum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang