❛ 𝙪𝙠𝙨 ❜
“ke uks aja, dongi.”
eunsang mengelus surai lembut donghyun, sesekali menepuknya pelan.
“yakin? gak akan ada guru yang dateng?” tanya donghyun.
“gak, kan ini udah dikasih tugas.”
donghyun mengangguk, lantas berdiri dari tempat duduknya.
“mau dianter?” tawar eunsang.
donghyun menggeleng, “kamu nugas aja sana, nanti aku salin.”
“tumben nyalin?”
“males mikir.”
eunsang terkekeh, “yaudah, sana. hati-hati di jalan, dongiii!”
donghyun mengangguk, lalu segera melangkahkan kakinya keluar dari kelas, berjalan menuju ruang uks yang lumayan jauh dari kelasnya. ia harus sekali menuruni tangga agar bisa sampai.
hari ini, kepalanya pusing, tidak terlalu tapi cukup mengganggunya. semalam dia bergadang, belajar semalaman entah apa motivasinya. jelas-jelas hari ini tidak ada ulangan.
sekarang donghyun menyesal, kenapa ia tak mendengarkan ucapan eunsang semalam di telepon untuk segera tidur dan tidak belajar.
“kan udah aku bilang, ngapain sih belajar? ambis sama kecanduan belajar rasanya beda, deh.”
itu kata eunsang, pagi tadi ketika melihat wajah mengantuk donghyun dengan kantung matanya yang menghitam.
“ngantuk,” gumam donghyun setelah ia berhasil sampai di depan pintu uks.
tangannya terulur, baru saja hendak membuka pintu. tapi, entah datang dari mana, yunseong menubruk tubuhnya pelan dengan wajah panik.
“ka―”
sret!
bahkan, belum sempat donghyun mengeluarkan suaranya, yunseong lekas menarik lengan kecilnya, masuk ke dalam uks, mendorong pelan tubuh donghyun pada bagian belakang pintu setelah ia menutup dan menguncinya.
“k-kak―mph!”
yunseong menutup mulut donghyun.
“hwang yunseong kemana kamu?!”
“astaga, eh, kamu liat yunseong, gak? hwang yunseong dua belas ipa tiga.”
“engga, pak.”
“liat aja, ya, kalo ketemu!”
tak lama kemudian, suara berat penuh amarah itu hilang, menjauh, dan mungkin sudah pergi.
yunseong kini dapat bernapas lega, tanpa sadar bagaimana posisinya bersama donghyun sekarang.
posisi mereka benar-benar membuat donghyun harus menahan napasnya. bukan karena bekapan tangan yunseong pada mulutnya, tapi tentang betapa dekatnya jarak wajah berkeringat yunseong dengan wajah manis donghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
kalopsia, hwangkeum✔
Short Story[finish✓] ternyata, semembahagiakan ini mencintai seseorang.