setelah pengumuman ranking diumumkan dan siaran berakhir, semuanya berpencar kemana-mana, entah menyapa trainee lama atau saling berpelukan bersama beberapa trainee yang berhasil untuk sekedar mengucapkan selamat.
yunseong menolehkan kepalanya kesana-kemari, mencari sosok manis yang entah kemana sekarang perginya.
ia ingat sekali terakhir kali donghyun ada dalam penglihatannya, ketika ia memeluk anak manis yang menangis itu. setelahnya, yunseong tidak tahu lagi kemana donghyun pergi.
semua telah kembali ke belakang panggung, tapi yunseong belum menemukan pujaan hatinya sampai saat itu.
“dongpyo, liat donghyun, gak?”
pertanyaan yunseong dijawab dengan gelengan oleh dongpyo.
yunseong menghela napas, mengacak surai hitamnya, ia resah, sampai―
“stt!”
junho menepuk pundak yunseong, membuat ia menoleh pada teman satu agensinya itu.
tanpa banyak bicara, junho menunjuk ke arah sudut ruangan dengan dagunya, mengisyaratkan yunseong untuk mengikuti arah pandangnya.
dan, akhirnya yunseong dapat bernapas lega karena berhasil menemukanya.
di ujung ruangan, donghyun ada di sana, menangis dengan eunsang yang memeluknya dan wooseok yang sedang menenangkannya.
yunseong lantas segera menghampiri mereka bertiga, berlutut di hadapan donghyun kemudian menepuk-nepuk paha anak manis itu untuk menarik perhatiannya.
“heh, kak yunseong, tuh.”
eunsang lekas melepas pelukannya, sementara donghyun masih menunduk, tak berani menoleh pada yunseong sedikitpun.
“udah dong, dek.”
wooseok menepuk-nepuk punggung donghyun yang masih saja bergetar karena tangisnya.
sementara yunseong hanya dapat tersenyum maklum, meraih tangan donghyun untuk ia genggam.
“ikut kakak, yuk.”
yunseong menuntun donghyun untuk berdiri, kemudian merangkul pundak sempit si manis.
“titip adek aku, ya, seong,” ujar wooseok, dan mendapat anggukan dari yunseong.
yunseong segera membawa donghyun pergi dari kerumunan para trainee di ruangan itu, mencari tempat yang lumayan sepi dari banyaknya orang yang berlalu lalang.
ia memilih ruang ganti sebagai tempat yang menurutnya paling jauh dari mata orang-orang, menududukkan donghyun di atas kursi, kemudian ia ikut menyusul untuk duduk di samping kekasih manisnya itu.
“ayo, kamu bakal lebih bebas nangis disini, gak akan ada yang liat. jangan ditahan, sayang.”
setelahnya, donghyun segera berhambur ke dalam pelukan hangat yunseong, menangis kencang sampai sesegukan sambil menggumamkan banyak kata tak jelas.
yunseong hanya dapat mendengar;
“aku gagal.”
“kak..”
“aku kecewa.”
banyak yang donghyun ucapkan, tak terdengar jelas karena terendam tangisan.
cukup lama ia menunggu selama donghyun masih melanjutkan tangisannya, sampai akhirnya tangisan itu berhenti, terganti dengan segukan ringan.
yunseong lekas melepas pelukannya, tersenyum tipis melihat mata sembab dan hidung memerah donghyun yang terlihat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
kalopsia, hwangkeum✔
Historia Corta[finish✓] ternyata, semembahagiakan ini mencintai seseorang.