┋57

1.9K 460 106
                                    

❛ 𝙬𝙝𝙖𝙩2𝙙𝙤 ❜

yunseong dan donghyun menginjakkan kaki mereka di area cafe mewah yang cukup ramai dengan pengunjung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yunseong dan donghyun menginjakkan kaki mereka di area cafe mewah yang cukup ramai dengan pengunjung.

sekarang malam minggu, tak heran semakin banyak pengunjung yang datang. berkumpul bersama teman-teman dan kekasih, sambil menikmati menu terbaik ditemani live music di panggung kecil dekat pintu masuk cafe.

“lamanya pasangan lama kita.”

itu hangyul yang berseru, saat mendapatkan eksistensi yunseong dan donghyun di tempat mereka.

“pas aku telepon tadi aja dongi nya belum mandi,” timpal eunsang.

sihoon terkekeh melihat raut kesal sang adik sepupu, kemudian mengisyaratkannya bersama yunseong untuk menduduki kursi kosong masing-masing.

blueberry?”

donghyun menoleh ke arah yunseong saat mendapat sodoran minuman dari eunsang.

“aku yang nitip pesen sama eunsang tadi. kesukaan kamu, kan? tapi yang ini gak pake cotton candy, kasian gigi kamu.”

“kan udah lama cabut giginya!” protes si manis.

yunseong terkekeh, lantas mengusak surai lembut kesayangannya.

“jangan keseringan makan yang manis, nanti makin manis.”

“lancar baget ngalusnya, bang,” seru junho.

“tau, nih! resmiin dong biar gak keliatan aneh!”

“gak keliatan aneh gimana, sang?” tanya yunseong.

“gak keliatan aneh―”

cup!

“kalo mau gini di tempat umum.”

sihoon mencubit pinggang hangyul saat dengan seenaknya si kekasih mengecup kilas bibirnya.

sang kakak sepupu yang diperlakukan seperti itu, wajah donghyun yang memerah, tolong.

sementara yunseong, hanya mendengus malas. selain merasa kesal karena diolok, ia juga kesal karena hangyul selalu saja tidak pernah tahu tempat. ya, meski sebenarnya orang-orang juga tak peduli dengan apa yang sekitarnya lakukan.

“ih, kak hangyul nyiumnya sembarangan!”

“kenapa, beb? mau?”

cup!

junho mengecup pipi eunsang, kemudian tersenyum lebar.

“pipi dulu, ya. bibirnya nanti kalo di rumah.”

wajah donghyun semakin memerah melihatnya. entah karena apa ia memerah ia tak tahu, kedua pasangan di sekelilingnya membuatnya sedikit merasa iri.

ya, hanya sedikit.

kalopsia, hwangkeum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang