❛ 𝙘𝙚𝙢𝙗𝙪𝙧𝙪 ❜
peluit panjang pertanda permainan telah berakhir menggema, selaras dengan berakhirnya babak final dan pekan olahraga hari ini.
kedua tim dari masing-masing kelas sama-sama kelihatan lelah, terlihat dari keringat dan napas mereka yang memburu.
permainan berjalan jauh lebih lama dari yang mereka kira. terjadi penambahan waktu karena poin seri. hingga akhirnya setelah lama menunggu siapa yang menang, kelas yunseong berhasil memimpin, itu pun hanya berselisih satu poin dengan kelas donghyun.
“eh.. eh, donghyun!”
tubuh lemas donghyun limbung, hampir menubruk kerasnya permukaan lapangan jika saja tak ada eunsang yang menopang di sampingnya.
“ya ampun, kamu kenapa?!”
eunsang panik, dibantu dengan teman-temannya, mereka memapah donghyun ke tepi lapangan. sayangnya, sebelum sempat sampai―
“kAK YUNSEONG, DONGHYUN NYA PINGSAN!”
kesadaran donghyun sudah lebih dulu hilang.
yunseong dan teman-temannya yang terduduk di tengah lapangan sambil sibuk mengatur napas langsung beranjak dan berlari menghampiri.
“kan! susah kalo dibilangin, astaga.”
si hwang menatap cemas donghyun di pangkuan eunsang, menepuk-nepuk pipi si manis berharap jika donghyun hanya terlalu lemas.
tidak, donghyun benar-benar pingsan.
yunseong lekas menoleh ke belakang, matanya menelisik mencari-cari sesuatu.
“heh panitia! mana petugas kesehatan?!”
beberapa orang menoleh saat yunseong berseru panik.
“k-kami panggilin dulu, kak.”
yunseong berdecak marah, “kelamaan anjing! bukannya disiapin dari awal, panitia macem apa sih lo!”
“udah, seong. mending kita-kita aja yang bawa donghyun.”
setelah hangyul menyerukan kata yang berhasil diangguki teman-temannya yang lain, mereka memutuskan untuk menggendong donghyun menuju ruang kesehatan. meski awalnya sempat berdebat karena yunseong ingin menggendong donghyun sendirian.
kalau ditanya kenapa teman-teman yunseong tak mengizinkan si hwang itu membawa donghyun sendiri, jawabannya, semua pemain yang ada di lapangan sama-sama terkuras staminanya. meski tubuh donghyun kecil sekalipun, tak aman menyuruh yunseong membawanya sendiri.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
“sang...”
eunsang mengangkat kepala sebetar, sebelum kembali menunduk, menutup kain yang sebelumnya sudah ia isi dengan beberapa butir es batu, kemudian mengompreskannya ke permukaan pipi kanan donghyun yang tadi sempat terkena hantaman bola voli yang keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
kalopsia, hwangkeum✔
Short Story[finish✓] ternyata, semembahagiakan ini mencintai seseorang.