[✨]special chapter II (2)

1.9K 409 138
                                    

junsang ver.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

“junho...”

sebuah lengan melingkar di area pinggang si lelaki cha, sementara sang pelaku dengan santainya menaruh dagu di atas bahu lebar itu.

junho melirik sekilas, lantas tersenyum, sebelum beralih untuk melanjutkan kegiatan mencuci piringnya.

“iya, eunsang?”

“nonton tv, yuk,” ajak si surai hitam.

“iya, bentar. bilas piringnya dulu, ya.”

eunsang mengangguki ucapan junho. meski begitu, lengannya tak pernah lepas dan dagunya tetap pada posisinya sampai junho menyelesaikan kegiatannya.

sementara junho, sedikit keheranan dengan tingkah eunsang malam ini. hanya sedikit dan tak banyak berpikir macam-macam.

tapi, gelagat eunsang semakin aneh dan terlihat sedikit... cringe.

selama mereka menonton tv, semua berawal dari eunsang yang pertama kali menautkan jari-jari tangan untuk saling menggenggam. sebelah tangan lelaki lee yang bebas itu bahkan mulai menelusup ke belakang tubuh junho, merangkul pundak itu dengan mesra.

junho sendiri tak merasa itu sebuah masalah. tapi.. menggenggam duluan dan merangkul bahu biasanya junho yang melakukannya, eunsang hanya pihak penerima dan menyamankan keadaan.

sebelumnya, ngomong-ngomong pasangan kekasih itu sedang menonton serial drama di televisi yang tayang seminggu sekali. eunsang yang meminta, dia bilang dramanya sangat romantis.

“jun..”

yang dipanggil menolehkan kepalanya ke samping, dan saat itu pula wajah keduanya berhadapan dengan jarak yang hampir terkikis.

junho meneguk ludahnya sendiri, sedikit gugup.

pasalnya, eunsang menatapnya begitu intens, tak berkespresi. junho hanya mampu melihat senyum miring yang samar dari bilah bibir itu.

“i-iya, sang?”

jujur saja, junho diserang rasa gugup.

mereka berdua ini tak pernah ada dalam situasi seperti sekarang. paling hanya berpegangan tangan dan saling bersandar. wajar jika junho gugup, ditambah raut dingin eunsang yang menatapnya.

hey, kenapa junho jadi lemah seperti ini?

i wan't.”

eunsang berbisik lirih, tepat di depan pahatan wajah junho.

“a-apa?”

senyum miring itu kini tak terlihat samar lagi, semakin melebar dan terlihat sengit.









your lips, babycha.”















semua terjadi begitu cepat, eunsang mendorong bahu junho hingga tubuh itu terjatuh di atas sofa dan berhasil masuk dalam kungkungan lengan eunsang.

kalopsia, hwangkeum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang