17. Rasa yang Salah

4.4K 344 8
                                    


- Ketika rasa itu hadir, aku takut Takut akan statusku
Takut hanya aku yang merasa
Takut rasa itu tidak selamanya

-Alma-

*****


Pertemuan dengan Alma

"Pak Razi kenalkan, ini Alma Rasyida. Dia baru masuk ke tim Site Engineer. Pindahan dari kantor cabang di Medan." jelas Bahar, sang Project Manager di kantor Razi.

Alma menangkup kedua tangannya di depan dada, Razi pun melakukan hal yang sama. Semenjak hijrahnya hampir setahun yang lalu, Razi semakin mengerti adab sebenarnya dalam Islam. Dan melihat dari penampilannya yang sopan dan tertutup, juga sosoknya yang terlihat cantik tanpa polesan, Razi bisa mengasumsikan wanita di hadapannya ini adalah seorang akhwat solehah.

"Assalamu'alaikum, Pak Razi. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ya, Pak."

"Wa'alaikumussalam, Mbak..."

"Al, Pak. Panggil saya Al saja." sambung Alma melanjutkan kalimat Razi yang terlihat bingung mau memanggilnya apa.

"Oh, panggil saya Razi aja kalo gitu. Tidak perlu terlalu formal."

Alma mengangguk dengan sedikit rasa sungkan.

Diawali dari perkenalan yang terjadi setahun yang lalu itu, dan seringnya mereka terlibat proyek bersama dalam pekerjaan, Alma dan Razi pun menjadi semakin dekat. Apalagi setelah mengetahui kalau Alma adalah seorang janda beranak satu, Razi semakin kagum pada sosoknya. Alma gigih dalam bekerja keras demi menghidupi buah hatinya.

Alma bercerita padanya, tak lama sepeninggal suaminya dalam sebuah kecelakaan beruntun, Ibundanya juga turut berpulang ke Rahmatullah, menyusul Ayahnya yang telah berpulang terlebih dahulu dua tahun sebelumnya. Alma yang merupakan anak semata wayang ini pun menghabiskan waktunya dalam kesendirian. Untung saja Alma memiliki Sarah yang menggemaskan sebagai pelipur laranya.

Dari rasa kagum itu, Razi semakin menaruh perhatiannya pada seorang Alma. Bahkan teman - teman mereka di kantor acap kali mendo'akan mereka berdua berjodoh. Namun tak jarang pula Alma menerima picingan mata dari kaum hawa lainnya di kantor yang mengidolakan sosok Razi. Bagi para kaum hawa itu, Razi adalah sosok pria idaman hati. Beberapa wanita sudah mencoba peruntungan mereka untuk mendekati Razi, sayangnya pria itu acuh dan hanya menanggapi dengan dingin. Sehingga beberapa di antara mereka memberi julukan pada Razi 'Beruang Kutub'.

Dan mereka pun tidak terima ketika mengetahui sang Beruang Kutub bisa dengan mudahnya ditaklukkan oleh Alma. Pernah beberapa wanita bahkan menjahili Alma karena rasa dengki mereka, mirip kelakuan anak  baru gede. Hingga julukan 'Janda Gatel' pun dialamatkan kepadanya.

Awalnya Alma merasa tertekan dengan perlakuan tidak senonoh yang ia terima dari beberapa karyawan wanita itu. Namun, ketika secara tak sengaja Razi memergoki salah seorang asisten manajer sedang mengancam Alma saat jam pulang kantor, Razi segera mengambil tindakan. Bahkan melaporkan kelakuannya pada sang Direktur hingga mengakibatkan sang asisten manajer mendapat SP1. Setelah kejadian itu, tidak ada satupun fans-nya yang berani mendekati Alma. Namun tetap saja ketika berpapasan atau bertatap muka, mereka masih melayangkan pandangan menghakimi kepada Alma.

Sejak kejadian itu pula, Razi memerintahkan Alma untuk tidak berada jauh dari jangkauan pandangannya. Ia mulai bersikap protektif, bahkan sering mengantar - jemput Alma dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Alma pun mulai terbiasa dengan perhatian - perhatian yang diberikan oleh Razi. Keduanya pun mulai mempertanyakan kepada hati mereka masing - masing, hubungan macam apa yang sedang mereka jalani saat ini.

May & Aji || #wattys2019 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang