- Ternyata semua ini hanya fatamorgana.
Dan aku terperangkap di dalamnya -- May -
*****
Razi dan Maira berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit. Di tengah perjalanan mereka menuju warung bajigur Mang Dadang untuk kencan pertama mereka, Razi menerima panggilan dari asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Alma. Ia mengabarkan jika Alma saat ini sedang dirawat di ruang ICU dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Raut wajah Razi menunjukkan kecemasan mendalam. Maira tahu pasti bagaimana perasaan suaminya.
"Mbak Tun, gimana kondisi Bu Alma?" tanya Razi dengan cemas kepada asisten rumah tangga Alma yang sedang menggendong Sarah yang tertidur pulas.
"Saya kurang tau, Pak. Perawat minta saya menghubungi pihak keluarga. Yang saya ingat cuma nomornya Pak Razi."
"Mbak, memangnya apa yang terjadi dengan Bu Alma? Kok bisa sampai begini?" tanya Maira penasaran.
"Maaf, Ibu keluarganya Bu Alma?" tanya wanita berumur 40-an yang dipanggil Mbak Tun itu kepada Maira.
"Bukan, saya..." Maira melirik kepada Razi sejenak lalu melanjutkan, "saya May, temannya."
Razi terlihat tidak setuju dengan jawaban yang dilontarkan Maira.
"Ooh, begini Bu. Jadi, tadi Bu Alma naik motor buat belanja ke pasar. Biasanya saya yang disuruh ke pasar. Tapi tadi tumben, Bu Alma sendiri yang mau kesana. Ya udah, saya momong Sarah di rumah. Terus sekitar setengah jam kemudian ada Pak Nasir ketua RT, teriak - teriak manggil saya kayak orang panik. Pas saya keluar, dia langsung bilang Bu Alma kecelakaan lagi di bawa pake ambulans. Saya buru - buru ke sini bawa Sarah dianterin sama Pak Nasir. Terus saya pinjam HP Pak Nasir buat nelpon Pak Razi. Ya Allah, saya bingung sendiri harus gimana, Pak, Bu." papar Mbak Tun panjang lebar dengan nada takut.
Razi terdiam setelah mendengar penjelasan dari Mbak Tun. Ia terduduk lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Astaghfirullah. Ada saksi matanya, Mbak?" tanya Maira dengan antusias.
"Saya kurang tau, Bu. Saya juga nggak paham gimana kejadiannya. Pak Nasir juga dikasitau sama tetangga lain yang liat ada rame - rame di jalan. Pas tetangga itu liat Bu Alma yang terkapar di jalan, dia langsung ngabarin Pak Nasir."
Maira menggigit bibir bawahnya. Ia pun ikut cemas. Dilihatnya suaminya yang sedang duduk diam tanpa ekspresi.
Maira menyentuh pundak suaminya dengan lembut, "Mas, kamu mau masuk?" Razi langsung menatap mata Maira.
Ini pertama kalinya Maira memanggilnya dengan sebutan itu. Bukan waktu yang tepat memang. Tapi Maira ingin menguatkan hati suaminya. Razi pun langsung menggenggam erat tangan Maira yang masih melekat di bahunya lalu berkata padanya, "kita masuk sama - sama ya? Aku butuh kamu."
Maira menjawab dengan anggukan kepala. Ia menggandeng tangan suaminya untuk berjalan masuk ke dalam ruang ICU.
Mbak Tun mengerutkan dahinya melihat keduanya berpegangan tangan. Ia menjadi penasaran siapa Maira sebenarnya. Karena sepengetahuannya, Razi memiliki hubungan dekat dengan majikannya.
---------------
"Mas, jangan lupa susunya lima sendok ya. Air hangatnya jangan banyak - banyak, nanti keenceran!" teriak Maira dari dalam kamarnya. Ia sedang memasukkan baju - baju ke dalam backpack besarnya. Siang nanti ia akan terbang ke Bali untuk mengikuti seminar Jalak Bali.
KAMU SEDANG MEMBACA
May & Aji || #wattys2019 (Completed)
RomanceArsan Fahrurazi, gue nggak akan pernah jatuh cinta sama lo lagi. Nggak akan! (Maira) Tapi ... (suara kaset rusak) ... benarkah begitu? Dasar namanya hati, bawaannya selalu jujur. Rasa yang tertinggal itu masih di sana, berlonjakan setiap kali pria i...