Sasha berselancar di dunia maya, geseran jarinya berhenti di sebuah blog yang ditulis oleh emak-emak. Entah sejak kapan dia lebih sering membaca di blog itu, banyak tips tentang kecantikan, kesehatan, dan juga cerita-cerita traveling yang dilakukan emak tersebut, anisae.com.
Matanya menatap tajam pada sebuah review film yang saat ini lagi viral dan menuai pro dan kontra. Film yang diperankan oleh Zara JKT 48 itu sangat menarik perhatian. Artis senior Lulu Tobing juga ikut berperan dalam film tersebut. Apalagi sempat menjadi kontroversi sebelumnya bahwa banyak yang menolak film ini hadir. Sasha pernah baca soal penandatanganan tersebut, namun saat ini petisi tersebut sudah hilang.
"Sepertinya bagus nih buat ngajakin Kak Brama dan keluarganya buat nonton. Biar mereka punya pandangan lain tentang pernikahan dini. Pernikahan itu gak cuma enak-enak aja, tapi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan juga. Mumpung lagi viral," ucap Sasha sambil tersenyum, mengakhiri selancar yang dia lakukan.
Sasha langsung melakukan pemesanan tiket bioskop secara online. Tak ingin waktunya terbuang hanya untuk berangkat ke bioskop. Toh saat ini dunia berasa di genggaman. Mau apa saja tinggal menjalankan jarinya, asal kuota ada.
"Yah, kita ajak keluarga Brama nonton yuk!" Sasha memulai pembicaraan dengan Atmaja saat dia sudah berada di ruang keluarga.
"Nonton bioskop? Kapan?" Atmaja bertanya sambil meletakkan koran yang tengah dibaca.
"Nanti sore gimana? Pas Sasha udah pulang sekolah."
"Bukan modus karena pengin ketemu Brama, kan?" goda Widya sambil ikut berkumpul.
"Ih, Ibu apaan, sih? Sasha kan udah ketemu di sekolah. Bakal ketemu tiap hari juga. Ngapain harus modus ketemu sama dia?" Wajah Sasha bersemu merah mendengar gurauan sang ibu.
"Ya udah, kita sarapan dulu. Langsung berangkat sekolah diantar Ayah. Nanti Ayah ngomong sama keluarga Brama, kalau menantu kesayangan mereka ngajakin nonton film." Atmaja melipat koran, lalu beranjak menuju meja makan.
"Eh, tapi, Yah. Kan Sasha udah pesen tiketnya, nih. Nanti yang beli popcorn dan minumannya, Ayah, ya?" tanya Sasha sambil bergelayut manja di lengan Atmaja.
"Lho? Kok jadi Ayah yang bayarin, sih? Kan kamu yang ngajakin? Harusnya kamu yang bayarin." Atmaja mengernyitkan kening.
"Uang Sasha bisa habis kalau buat beli makanan juga. Mau ya, Yah?" Sasha mengerlingkan sebelah matanya.
"Ck, iya-iya. Ayah yang bayarin. Tapi nanti pake uang Brama. Kan istrinya yang ngajakin nonton." Atmaja tersenyum melihat sang putri merayu.
"Ih, Ayah. Jangan minta ke Brama napa? Malu aku tuh!" Sasha diam di tempatnya dengan wajah memerah dan ditekuk.
Atmaja dan Widya tertawa, lalu duduk di meja masing-masing. Sasha tahu bahwa sang ayah hanya menggoda. Tak mungkin Atmaja akan membiarkan Sasha kehilangan muka di depan mertua dan suaminya.
{{{
Sasha memasuki halaman sekolah, tidak terlambat. Namun, di tempat parkir, mobil Brama tidak ada. Ada sebersit rasa kecewa, apakah suaminya itu tidak mengajar hari ini?
Sasha menggeleng pelan, Brama ada jam mengajar di jam ketiga dan keempat di kelasnya. Tak mungkin lelaki itu tak masuk. Apa jangan-jangan dia sakit? Rasanya tidak. Kemarin Brama masih baik-baik saja.
"Kok gak masuk sih Kak Brama?" Ada rasa berbeda yang terbesit di hatinya. Seperti kosong.
Tiiin!
Sasha terlonjak kaget, dia menoleh ke belakang. Sebuah mobil berwarna merah memasuki halaman, mobil Brama. Gadis itu langsung minggir, dia berjalan cepat ke arah kelas dengan gugup. Tak ingin berpapasan dengan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai Tamat
RomanceSasha Atmaja, seorang anak yang bersekolah dengan beasiswa. Bukan gadis populer karena lebih suka berada di perpustakaan, daripada berkumpul dengan teman-temannya. Kehidupannya yang tenang dan damai berubah 180° saat hadir guru muda, Bramasta. Guru...