Assalamualaikum. Lagi nungguin Dik Sasha dan Mas Brama? Cerita kali ini buat kalian yang penasaran dengan cerita sebelumnya. Geregetan banget ya sama sikap Brama dan sikapnya Sasha cukup dapat acungan jempol. Hehehe.
Cerita ini untuk para pembaca setia Suami Rahasia mulai dari pertama tayang. Bahkan pembaca yang mengikuti cerita saya lainnya. Makasih buat dukungannya. Love all.
Jangan lupa vote duluan, ya? Sebagai bentuk dukungan buat cerita ini.
🌼🌼🌼🌼🌼
💐💐💐💐💐
Brama diam saja saat Sasha mengajaknya berbicara, sesekali mengangguk dan menggeleng. Bahkan saat memilih makanan pun, hanya Sasha yang bersuara dan antusias memilih menu. Sementara Atmaja dan Alex hanya tersenyum melihat tingkah Brama yang pendiam.
"Kak kok diam aja sih, gak seru nih," kata Sasha sambil mengerucutkan bibirnya. Semangkuk mi ayam sudah tersedia di depannya, sementara di depan Brama sudah ada semangkuk soto ayam.
"Aku gak apa-apa kok. Kamu langsung makan aja," ucap Brama pelan.
Sasha mengangangkat kedua bahunya, lalu dengan santainya memakan mi ayam dengan sambal yang pedas. Tak dipedulikannya Brama yang malah tak memegang soto yang dipesan, mengaduk pun tidak. Sementara keluarga mereka yang lain asyik dengan pasangan mereka masing-masing, duduk menjauh dari pasangan pengantin baru itu.
"Sluurp!" Sasha memakan minya yang panjang dengan nikmat. Wajahnya yang putih pun ikut memerah karena kepedasan.
Brama menggelengkan kepala pelan. Bisa-bisanya Sasha menikmati makanan pedas itu dengan bersuara. Apalagi dengan saus yang mulai menempel di sekitar bibir. Seperti anak kecil yang baru saja belajar makan.
"Kok diam aja? Gak suka sotonya? Mau pesan yang lain?" Sasha menghentikan makannya, memperhatikan Brama yang masih diam seperti patung.
"Kamu kalau makan jangan bawel. Cepet habisin. Terus langsung pulang."
Sasha mengangkat bahu lagi, lalu melanjutkan makan. Desisan pelan terdengar dari bibir mungil gadis itu, dia benar-benar menikmatinya. Bahkan es jeruk yang dipesan pun sudah habis setengah.
"Beneran gak dimakan nih?" tanya Sasha saat mi ayam di mangkuk sudah habis. Dilihatnya mangkuk Brama yang masih utuh.
"Gak nafsu."
"Sayang tuh sotonya. Mahal-mahal juga belinya. Sini buat aku aja." Tanpa menunggu jawaban dari Brama, Sasha langsung mengambil mangkuk di depan Brama.
Mata Brama seolah mau keluar dari tempatnya, mulutnya terbuka otomatis saat melihat Sasha masih bisa makan dengan lahap. Seolah, seluruh soto dalam mangkuk itu bisa dihabiskan olehnya. Matanya tetap menoleh, sampai isi di dalam mangkuk benar-benar habis.
Bagaimana bisa gadis yang tubuhnya mungil seperti Sasha ternyata jago makan. Setelah semangkuk mi ayam, sekarang gadis itu menghabiskan satu mangkuk soto yang menjadi jatahnya.
"Minumnya gak mau juga?" tanya Sasha lagi.
Brama menggelengkan kepala. Ingin tahu apa yang akan dilakukan Sasha.
Tanpa menunggu, Sasha sudah menghabiskan setengah gelas es jeruknya. Padahal es jeruk milik Sasha sudah habis. Entah terbuat dari apa perut gadis itu, seolah semua bisa masuk ke dalam perutnya.
"Udah kenyang? Kalau belum, kamu pesan lagi aja." Brama akhirnya bersuara.
Baru kali ini dia temui seorang gadis mungil yang banyak makan. Biasanya para gadis akan menjaga sikap di depan pasangan, menunjukkan wajah manis dan berkata kalau makannya sedikit karena diet. Namun, sepertinya hal itu tidak berlaku untuk Sasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai Tamat
RomanceSasha Atmaja, seorang anak yang bersekolah dengan beasiswa. Bukan gadis populer karena lebih suka berada di perpustakaan, daripada berkumpul dengan teman-temannya. Kehidupannya yang tenang dan damai berubah 180° saat hadir guru muda, Bramasta. Guru...