Selamat membaca buat semuanya. Jangan lupa kasih komentar di paragraf yang paling kamu suka yaaa. Eits, follow dulu juga boleh. Hehehe.
🌼🌼🌼🌼🌼
💐💐💐💐💐
Brama memandang gadis di sampingnya dengan heran. Bisa-bisanya gadis itu nangis saat melihat film di bioskop. Untung saja Sasha membawa tisu sendiri, jadi tak perlu mengorbankan kausnya untuk mengusap air mata dan ingus.
Gedung bioskop sudah terang, layar sudah dimatikan. Beberapa penonton sudah meninggalkan gedung bioskop, termasuk keluarga Sasha dan Brama. Namun, Sasha masih saja tak mau menghentikan tangisnya.
"Ya ampun, lebay banget sih kamu. Film gitu aja kok."
"Filmnya bagus banget, tahu? Gara-gara pernikahan dini tuh." Sasha mengusap air matanya lagi.
"Lha? Beda sama kita, kan? Itu mereka kawin dulu sebelum nikah. Kita aja baru nikah, belum kawin." Brama menjawab, lalu menyuapkan popcorn ke dalam mulutnya.
"Dasar gak peka!" Sasha meninju lengan Brama pelan.
"Oke, kamu diam dulu. Ngomong yang jelas biar aku juga bisa tahu apa maumu." Brama mengusap rambut Sasha dengan lembut.
"Aku takut kalau hamil duluan seperti cewek itu. Bayanginnya aja serem." Sasha mencebik.
"Kamu kebanyakan baca novel dan nonton film gak jelas. Makanya otakmu jadi mikir yang enggak-enggak. Seolah-olah semua itu bakal terjadi sama kamu." Brama mengatakan sambil memegang tangan Sasha.
"Tapi kan ...."
"Dengar, ya? Kamu gak bakal hamil duluan. Kita gak ngapa-ngapain, kan? Bahkan kita gak hanya pisah ranjang, tapi juga pisah rumah."
"Tapi ... apa Om dan Tante gak marah, ya, soalnya aku gak sama kamu?" tanya Sasha takut.
"Papa sama Mama gak bakal marah kok. Mereka juga pasti ngerti gimana keadaan dan keinginan kamu. Lagian, aku juga setuju kalau kita gak bakal ngapa-ngapain. Aku pegang janjiku sama kamu. Aku gak pernah ingkar janji. Kamu percaya, kan?"
Sasha mengangguk pelan. Dia percaya bahwa Brama akan memegang janjinya.
"Oke, kita keluar, ya? Gak enak dilihatin sama yang mau bersihin tempat ini. Lagian orang tua kita udah nungguin di luar." Brama meraih tangan Sasha, mengajaknya meninggalkan gedung bioskop.
Sasha hanya mengangguk, lalu mengikuti suaminya. Dia bertekad dalam hati, apa pun yang terjadi, tak akan melakukan hubungan badan dengan Brama. Dia tak ingin hamil dan segalanya berantakan. Masih ada cita-cita yang ingin diraih.
"Lho? Brama? Kamu apain menantu Mama?" Viona langsung mendekat saat Brama dan Sasha muncul di pintu keluar.
"Biasa, Ma. Cewek baper lihat film." Brama menjawab sambil tersenyum dan mengusap kepala Sasha.
Keluarga Atmaja dan Alex yang berada di tempat itu tersenyum, mereka sudah tahu apa maksud Sasha mengajak melihat film itu. Entah kenapa film itu tayang setelah Brama dan Sasha menikah. Sangat pas untuk mereka dan akhirnya sepakat untuk menunda memiliki cucu. Apalagi saat melihat mata Sasha yang bengkak karena tangis, tak tega mereka memaksa.
"Sasha, kan?" sapa sebuah suara yang membuat semuanya menoleh.
Seorang lelaki tampan seusia Sasha dengan sebuah kacamata bertengger di hidung bangirnya, mengenakan kaus bergaris warna hitam dan topi putih menyapa Sasha. Memastikan bahwa gadis yang ditemuinya itu adalah teman sekolah dulu di SMP.
"Eh? Galang? Apa kabar? Nonton bioskop juga?" Sasha langsung mengenali lelaki itu. Lelaki yang juga kutu buku dan sering bersamanya di perpustakaan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai Tamat
RomantikSasha Atmaja, seorang anak yang bersekolah dengan beasiswa. Bukan gadis populer karena lebih suka berada di perpustakaan, daripada berkumpul dengan teman-temannya. Kehidupannya yang tenang dan damai berubah 180° saat hadir guru muda, Bramasta. Guru...