Part 18 - Sasha Tenggelam

5.2K 264 34
                                    

Siapa yang bakal nolongin Sasha? Apa Brama? Atau yang lain?

Jangan lupa like dan komennya sebelum memulai membaca yaaa. 

===

Brama menyunggingkan senyum tipis saat melihat Sasha menenggalamkan tubuh. Bukannya tak tahu, tapi memang mereka tidak boleh saling sapa, bukan? Sasha pun berkata tidak akan cemburu jika banyak wanita yang mendekatinya. Namun, gadis itu seolah tahu jika kemarin Brama tak menyukai sikap dua wanita di foodcourt, makanya dia sok jadi pahlawan.

"Bagaimana, Mas? Apa ada waktu untuk nanti sepulang sekolah?" Sofia memandang dengan penuh pengharapan.

"Hm, saya belum tahu ada acara atau tidak," jawab Brama sambil tetap tersenyum.

"Diusahain dong, Mas."

"Kalau tidak ada hal penting yang mau dibicarakan, saya permisi dulu, ya?" Akhirnya Brama mengakhiri pembicaraan mereka, tak mau berlama-lama di kolam renang yang bisa menggoda imannya.

Brama berbalik, melangkah meninggalkan kolam renang. Sungguh perbuatan yang sia-sia jika meladeni apa pun yang diminta oleh Sofia. Brama masih mengingat perempuan itu, wanita lain belum bisa menggoyahkan hatinya.

Sofia menghela napas panjang, kecewa dengan penolakan yang baru saja diterimanya. Percuma dia membuat skenario seperti ini jika nyatanya, lelaki itu sama sekali tak meliriknya. Namun, dia membulatkan tekad. Pasti bisa merebut hati lelaki pujaan. Bukankah suka karena terbiasa?

"Bu Sofia! Sasha tenggelam!"

"Tolongin Sasha, Bu!"

"Tolong! Tolong!"

Teriakan demi teriakan masuk ke pendengaran Brama. Walau tak memanggil dirinya, tapi saat mendengar nama Sasha disebut, sudah membuat kepalanya refleks menoleh. Dilihatnya para murid berkumpul di pinggir kolam renang, Sofia pun berlari menuju kolam.

Tanpa menunggu lama, Brama ikut berlari ke arah kolam renang, langsung dilepasnya sepatu. Tak dilihatnya sang istri. Tanpa melepas baju, dia langsung menceburkan diri ke dalam kolam. Sudah ada beberapa murid lelaki yang menceburkan diri untuk menolong. Di dasar kolam, matanya melihat tubuh Sasha. Dengan cepat, dia berenang ke arah Sasha, dihalaunya tangan-tangan murid lelaki yang sudah memegang Sasha dan ingin membawa tubuh itu ke permukaan.

Beberapa murid langsung ikut membantu Brama untuk menaikkan tubuh Sasha ke pinggir kolam. Sasha masih belum sadarkan diri. Ini bukan kali pertama Brama menolong orang yang tenggelam, dia cukup tahu bagaimana melakukan pertolongan pertama agar korban sadar.

Brama mendekatkan telinga di bibir Sasha, berharap gadis itu bernapas. Sayangnya tidak ada udara yang dirasakannya. Dia pun memeriksa denyut nadi, nihil. Tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Diangkatnya leher Sasha perlahan, ditutupnya hidung Sasha, lalu diberi napas bantuan dua kali. Ditekan-tekannya dada Sasha sedalam 5 cm sampai 30x dengan tangan menumpuk di tangan satunya, lalu diberinya napas buatan lagi. Tak lama, Sasha batuk dan mengeluarkan air dari dalam mulutnya, akhirnya gadis itu sadar dan bisa bernapas lagi.

"Sasha, akhirnya kamu sadar juga."

"Ya Tuhan, kamu bikin semua orang khawatir."

"Sha, jangan bikin jantungan dong! Kami takut banget lho."

Sasha membuka matanya perlahan saat suara-suara itu mampir di telinga. Wajah khawatir Brama adalah yang pertama kali dilihatnya. Tubuhnya masih lemas, tidak ada tenaga sama sekali untuk menggerakkan tiap sendinya.

"Anak laki-laki, bawa Sasha ke ruang UKS," ucap Sofia pada murid-muridnya.

"Gak usah, saya angkat sendiri saja. Kalian lanjutkan pelajarannya." Brama langsung menahan.

Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang