Part 20 - Kedatangan Galang

5.4K 276 35
                                    

Wah, Galang datang nih. Ketemu sama Brama, gak, ya? Apa bakal ada perang dunia kedua? Cuuus dibaca. Jangan lupa tinggalin like dan komennya.

===

"Lho? Ada Nak Galang." Widya menyambut seseorang yang muncul dari balik pintu.

"Om, Tante." Galang langsung masuk, lalu mencium tangan kedua orang tua Sasha.

"Galang, buruaaan!" Sasha tak sabar saat melihat bungkusan yang dibawa oleh temannya itu.

"Iya-iya, bawel. Aku siapin dulu buat kamu," kata Galang sambil berjalan ke arah nakas. Dia cukup mengagumi penataan kamar rumah sakit yang berasa seperti di rumah sendiri. "Keren, ya, kamarnya."

"Ih, gak keren. Wong di rumah sakit kok bilang keren sih," timpal Sasha sambil mengerucutkan bibir.

Galang tertawa, lalu memberikan mi ayam yang sudah berada di atas piring kepada gadis itu. "Nih, puas-puasin kalau makan. Jarang-jarang lho aku beliin."

"Yeee, kamu perhitungan banget sih," kata Sasha tak suka dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Galangf. Seolah-olah dia tak pernah memakan mi ayam. Gadis itu bahkan sudah lupa kapan terakhir kalinya memakan mi ayam di tempat langganan mereka.

"Nak Galang, kami tinggal dulu, ya? Mau makan di kantin," pamit Widya.

"Sasha mau nitip apa?" tanya Atmaja pada putrinya.

"Batagor, ya, Yah?" Sasha tersenyum lucu yang dijawab dengan anggukan kepala oleh ayahnya.

"Kamu mau makan batagor lagi? Setelah makan mi ayam?" Mulut Galang ternganga, tak menyangka bahwa temannya itu tetap suka makan. "Nanti kamu gendut, lho. Harusnya kan udah jaga bentuk tubuh."

"Habisnya kamu bawain cuma satu sih. Kan gak kenyang," jawab Sasha tanpa rasa bersalah.

Sementara Galang hanya menggeleng sambil tersenyum lucu. Dari dulu Sasha memang tak pernah berubah dan itulah yang membuat Galang masih menyimpan nama Sasha di hatinya sampai saat ini.

Widya dan Atmaja pergi ke kantin, hanya ada Galang dan Sasha di dalam kamar. Sasha memakan mi ayam tanpa bersuara, beberapa kali dia berdesis karena kepedasan. Sebotol air mineral ukuran 500ml telah tandas setengah, sementara mi ayamnya tinggal beberapa kali suapan.

"Di SMA Merdeka, enak, ya?" tanya Galang ketika mi ayam di atas piring telah habis.

"Kok bisa enak?" tanya Sasha tak mengerti.

"Enak banget, soalnya banyak cewek cantik. Pastinya juga banyak cowok tampan. Kan sekolah orang kaya tuh."

"Hihihi, emang sih banyak yang cakep, tapi ya itu, otaknya lebih bagusan kita. Ya, walaupun kita gak cakep," ujar Sasha sambil memberikan piring ke Galang.

"Kamu punya pacar dong di sana?" tanya Galang tiba-tiba sambil mengambil piring dari tangan Sasha. Tiba-tiba saja dia ingin tahu bagaimana kehidupan Sasha di sekolah, khususnya tentang lelaki yang saat ini tengah dekat dengan Sasha.

"Pacar? Siapa yang bakal mau sama aku? Lihat aja penampilan aku. Ya seperti ini kalau ke sekolah. Beda sama pas SMP dulu." Sasha tertawa, menunjukkan giginya yang tertata dengan rapi.

"Bagus dong, artinya cuma aku aja yang tahu. Hehe." Galang tertawa, merasa bersyukur bahwa hanya dirinya yang tahu bagaimana Sasha yang asli. Kecantikan Sasha yang terlihat paripurna.

"Maksudnya apaan?" tanya Sasha tak mengerti.

"Eh, gak ada. Sepi tuh kalau gak sama kamu di perpus. Gak ada saingannya juga di sekolah. Gak ada yang bisa diajak debat soal macam-macam." Galang menatap Sasha dengan intens, merasa bahwa sebuah gerbang sudah dibuka dengan lebar.

Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang