Selamat malam pembaca, maaf nih baru update lagi. Tentunya penasaran bukan tentang cerita selanjutnya dari Suami Rahasi. Yuk langsung cus baca.
===
Sungguh melelahkan jika harus menata rumah sendiri, untungnya perumahan yang dipilihkan oleh Alex tidak sebesar rumah mereka. Hanya rumah kecil ukuran 7x11 meter dengan dua kamar, satu dapur, satu ruang tamu, satu ruang makan, juga satu kamar mandi. Pastinya ada garasi yang hanya muat untuk satu mobil.
Sebenarnya tak terlalu sulit menata rumah sesuai dengan apa yang diharapkan, apalagi dibantu dengan beberapa orang untuk memasang wall sticker dan juga mengangkat-angkat barang-barang. Namun, saat melakukannya dengan hati yang tak ikhlas, maka saat itu juga tubuhnya sudah lelah.
Dua bed sudah masuk di tempatnya masing-masing. Di kamar Brama, tetap dengan nuansa biru langit dan wall sticker burung yang terbang. Sementara di kamar Sasha bernuansa pink dengan sticker Hello Kitty yang menempel di dinding.
Lemari yang berada di kamar pun tak sebesar di kamar mereka sebelumnya. Menyesuaikan dengan baju dan barang yang akan dipakai setiap hari. Lemari es berada di dapur, sedangkan mesin cuci berada di belakang, dekat dengan tempat jemuran. Semua sudah ditata dengan rapi.
Kamar Brama sejajar dengan ruang tamu, kamar Sasha sejajar dengan dapur dan ruang makan. Di antara kamar mereka terdapat satu kamar mandi. Tak ada yang menarik dari rumah yang baru mereka tinggali, selain dari penghuni yang berstatus pengantin baru.
Saat orang-orang yang membantu menata rumah sudah meninggalkan rumah itu, Sasha mulai gelisah. Berkali-kali dia berjalan dari kamarnya menuju ruang tamu. Tak mungkin dia keluar rumah, karena di halaman depan masih ada Brama sedang sibuk menata pot bunga.
"Yah, ayo pulang." Tiba-tiba saja Sasha mengajak ayahnya meninggalkan rumah mungil itu.
"Kenapa?"
"Mau ambil buku buat sekolah besok."
"Udah diambilin kok sama sopir." Widya menjawab sambil mengeluarkan bahan makanan di meja dapur. "Bantu Ibu masak sini. Pasti yang lain pada lapar."
Sasha cemberut, tapi tetap menghampiri sang ibu yang sudah sibuk di dapur bersama dengan mertuanya. Dia sungguh tak tahu harus berbuat apa saat berada di rumah baru. Takut salah melakukan sesuatu. Apalagi Brama sama sekali belum menyapanya. Tinggal serumah dengan orang yang tak menyapa kita itu menyakitkan. Apalagi hanya berdua, ah tidak, ada pembantu yang akan datang setiap hari.
Tak lama, makanan pun sudah tersaji di meja makan. Aroma wangi yang menguar membuat perut keroncongan, apalagi untuk Sasha. Entah kenapa dia bisa dibilang suka makan, tapi tubuhnya tetap ideal, tidak gemuk sama sekali. Membuat para wanita di luar sana iri. Apalagi untuk para wanita yang sukanya menghitung kalori.
"Wah, enak banget nih." Atmaja muncul di dapur, lalu memeluk pinggang istrinya.
"Masakan Mama memang juara!" Alex ikut berkumpul, tak mau kalah, dia pun mencium pipi Viona, lalu memeluk istrinya.
Sasha tersenyum, senang melihat pasangan yang akur seperti itu. Padahal umur mereka sudah tidak bisa dibilang muda.
Tiba-tiba Brama pun muncul, melihat kemesraan orang tua dan mertuanya, wajahnya memerah. Segera dia pergi ke belakang untuk cuci tangan. Tak mungkin jika dia mengikuti jejak dua lelaki itu dengan memeluk Sasha. Bisa jadi ramai nanti.
Memeluk? Brama memainkan air yang mengalir ke tangan besarnya. Bagaimana rasanya memeluk gadis itu? Jangankan memeluk, memegang tangannya saja, dia tak berani. Rasanya berbeda dari saat mereka di taman belakang rumah Brama dulu.
Dulu, Brama menggoda Sasha sampai wajah gadis itu bersemu merah. Namun, kali ini mungkin dia yang akan memerah karena tak tahu harus melakukan apa jika bersama gadis bawel dan manja itu. Sejak mereka menjadi suami istri secara sah di mata hukum dan agama, saat itu pula debar di hatinya mulai berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai Tamat
RomanceSasha Atmaja, seorang anak yang bersekolah dengan beasiswa. Bukan gadis populer karena lebih suka berada di perpustakaan, daripada berkumpul dengan teman-temannya. Kehidupannya yang tenang dan damai berubah 180° saat hadir guru muda, Bramasta. Guru...