Pak Brama sudah resign dari pekerjaannya sebagai guru. Lalu bagaimana sekarang? Cus langsung baca ceritanya.
===
"Senyum-senyum terus sih dari tadi?" tanya Brama saat melihat Sasha telah duduk manis di sampingnya. "Bagi-bagi dong ada apa di sekolah?"
"Rahasia ...." Sasha mengulum senyum sambil mengerlingkan satu matanya.
"Ya ampun, pake main rahasiaan sama Kakak." Brama tersenyum. Bukan tak tahu, dia cukup tahu bahwa istrinya itu bahagia karena Brama sudah keluar dari sekolah.
Tadi, Brama sengaja menunggu Sasha di terminal karena sebelumnya pagi tadi sudah minta izin akan ke pasar terlebih dahulu. Sebagai seorang suami yang baik, dia tak akan membiarkan sang istri belanja sendirian.
"Kita ke mana sekarang?" tanya Sasha sambil memasak sabuk pengamannya.
"Katanya mau belanja? Sekalian menuhin kulkas." Brama melajukan mobilnya menuju ke pusat perbelanjaan.
Tiba di tempat belanja, Sasha sangat antusias saat memilih sayur dan buah. Bahkan Brama ditinggalnya di belakang. Lelaki itu hanya menggeleng sambil tersenyum, membawa troli belanja, sambil terus mengikuti sang istri.
"Sha, Sha ...," kata Brama sambil mengikuti terus.
"Ya, Kak?"
"Shayang ... jangan cepat-cepat jalannya. Nanti suamimu yang tampan ini diculik mbak-mbak cantik di sana lho." Jari telunjuk Brama mengarah ke arah beberapa pramuniaga yang tersenyum centil, mencari perhatian.
"What? Mau coba-coba gangguin suami Sasha? Siap-siap aja dapat bogeman mentah." Sasha mengepalkan jari-jarinya.
Jika dulu dia hanya bisa diam saat suaminya digoda. Kali ini tak ada ampun buat wanita-wanita centil yang menarik perhatian sang suami. Sasha akan melabrak para wanita itu jika sampai berani mendekati suaminya.
Brama tersenyum bahagia saat Sasha berbalik, lalu menggandeng lengan sang suami dengan mesrah. Ternyata sangat mudah membuat istrinya cemburu dan bersikap berbanding terbalik dengan sebelumnya. Apalagi saat mendapati bahwa sang istri bisa bersikap sangat manis di depan orang lain.
"Kak, gak malu punya istri seperti Sasha?"
"Kenapa harus malu? Malah bangga lho punya istri seperti kamu. Udah cantik, pinter, baik hati, dan gak sombong," jawab Brama sambil menjawil hidung Sasha.
"Idiiih pasti ada maunya nih kalo udah mulai ngrayu." Sasha memperhatikan Brama dengan seksama. Mereka hidup bersama tak hanya sehari dua hari. Pasti gadis itu tahu ada udang di balik rempeyek dari sikap suaminya yang berbeda.
Brama menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Datang bulannya udah, kan?"
"Tuuuh kaaan." Sasha tertawa sambil bergelayut manja. Sudah menduga apa yang akan terjadi selanjutnya di rumah nanti.
Tak perlu berlama-lama, Sasha langsung pulang setelah selesai berbelanja. Keinginan untuk makan mi ayam di food court ditundanya, tak ingin suami tampannya menjadi tontonan gratis untuk wanita lain. Cukup dia, hanya dia yang boleh memiliki Brama. Tak akan dibiarkannya wanita lain mendekat.
💐💐💐💐💐
Sasha berangkat sekolah dengan senyum di wajah. Brama sudah tak main petak umpet lagi, bahkan dengan berani, lelaki itu mengantar sang istri sampai di depan gerbang sekolah. Sekarang dia bebas mau berbuat seperti apa di sekolah, toh hubungan mereka bukan lagi guru dan murid.
"Kamu ternyata gitu ya, Sha," ucap Diana sinis saat Sasha masuk ke kelas.
"Gitu? Maksudnya apa?" Sasha terkejut, dia benar-benar tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia (Sudah Terbit) Repost Sampai Tamat
RomanceSasha Atmaja, seorang anak yang bersekolah dengan beasiswa. Bukan gadis populer karena lebih suka berada di perpustakaan, daripada berkumpul dengan teman-temannya. Kehidupannya yang tenang dan damai berubah 180° saat hadir guru muda, Bramasta. Guru...