32 | Merestui

2 1 1
                                    

Ketika Delyn dan Athena pergi ke mall, aku memilih untuk bermain video game di rumah, dibanjiri dengan camilan dan yang terbaik, cola.

"Party~" senandungku lalu mulai bermain.

Aku mencoba game yang baru saja rilis, God of War 5. Sudah lama sekali aku menantikan game ini setelah semua series sebelumnya sudah aku taklukan. Grafiknya benar-benar luar biasa, dan ceritanya pun tak kalah seru. Membuatku tak ingat waktu ketika memainkannya.

Karena kedua wanita yang sedari pagi pergi ke mall, sekarang mereka sudah pulang dan waktu menunjukan pukul 3 sore.

"Gila ini orang, asyik sama dunianya." Keluh Athena, melihat aku yang sedang asyik bermain di tengah-tengah sampah camilan.

"Situ sendiri asyik sama dunianya. Gak usah sok benar." Jawabku tanpa memalingkan fokus.

Tiba-tiba Athena sudah mencekikku dari belakang, "Mau mati ya?"

"Ackk!! Iya iya ampun!! Mati!! Aku mati!!" Aku menekan tombol pause dan mencoba lepas dari siksaan Athena.

Sedangkan Delyn yang ikut masuk hanya tertawa melihat kelakuan kami.

"Ayo makan, sebelum makanan ini dingin." Ajak Delyn yang membawa pizza. Astaga harusnya aku tidak banyak makan camilan tadi.

Selama makan, aku melirik Athena yang tersenyum sendiri. Ia terlihat berbunga-bunga dan ceria sekali. Seakan memiliki semua fashion limited edition kesukaannya.

"Ini orang kenapa? Nabrak tiang?" Tanyaku pada Delyn.

Delyn tersenyum simpul, "Jatuh cinta."

"Ha?" Aku sedikit terkejut, "Apa dengan pria bernama Marshall?"

Delyn mengangguk, "Pria itu memang keren sih, menurutku. Walaupun tunanetra, tapi dia luar biasa."

"Apa? Tunanetra?"

"Mm-hmm, bahkan terlihat lebih pintar daripada orang biasa. Keren sekali."

"Cih, lebih keren dariku?"

Delyn melirik padaku dengan sinis, "Sangat keren daripada kamu yang bodoh ini."

"Sial," Jengkelku sambil mengunyah pizza, "Hei Athena, apa orang itu begitu luar biasa sampai membuatmu seperti ini?"

Athena menatapku dengan matanya yang berbinar, "Orang sok keren sepertimu tidak akan paham, darling."

"Kenapa orang-orang bilang aku sok ganteng sih. Emang ganteng kok."

"Hah, dasar bodoh." Delyn mendengus.

"Aku jadi penasaran dengan pria bodoh yang membuat saudariku ini jadi semakin bodoh."

"Ya! Kau harus bertemu dengannya agar kau tidak banyak omong seperti ini." Athena bangkit dari posisi duduknya.

"Eh? Sekarang?"

"Ayo Delyn! Kamu juga ikut!" Teriak Athena bersemangat.

"Aku?" Delyn semakin kebingungan.

"Hoi, jangan bercanda." Aku memelas.

"Segitu saja nyalimu? Hanya omong kosong?" Ejek Athena. Membuatku jengkel.

"Memangnya kau tau di mana dia tinggal?"

"Tentu saja. Aku baru dapat alamat rumahnya! Ayo!" Athena menarik lenganku dan lengan Delyn. Ia benar-benar bersemangat untuk bertemu dengan orang itu.

Aku tidak tahu siapa orang itu, tapi aku senang, setelah kejadian kemarin di mana Athena mendapat mimpi buruk dan bersikeras ingin tinggal di Aussie, sekarang dia terlihat lebih bahagia dan melupakan semua masalahnya.

Still xx You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang