3 | Permintaan

17 1 2
                                    

Hari pun datang. Di mana aku diundang makan malam oleh orang tua Ares.

Aunt Meggy datang kemari sendiri karena uncle James masih sibuk dengan pekerjaannya. Juga orang tuaku yang mempersilahkan aku saja yang datang.

Jadi, di sini lah kami berempat, di salah satu restoran mewah di tengah kota. Memakan hidangan laut yang sangat disukai Aunt Meggy.

"How are you, Delyn? Kayaknya mukamu murung gitu?" Tanya Aunt Meggy, menyadari diamku.

"Aku gak papa, kok." Aku tertawa. Sedangkan Ares di sebelahku hanya fokus pada makanannya.

"Mereka berdua sedang perang dingin, mam." Ucap Athena dengan nada jahilnya. Di balas oleh tatapan tajam Ares dan tatapan panikku.

"Astaga, kalian berdua." Aunt Meggy menurunkan bahunya, "Apa ada masalah yang tidak bisa di selesaikan?"

Ares menyimpan alat makannya, kemudian sebelah tangannya menarik tubuhku untuk masuk ke dalam rangkulannya.

"Kami baik-baik aja, mam. Ya, Delyn?" Ares tersenyum.

"Ah, hahaha, tentu." Aku membalas dengan menepuk-tepuk dada bidang Ares, "Kami cuma lagi sibuk dengan urusan kampus."

"Oh, darlings. Kalian membuatku takut-" Aunt Meggy lega, sandiwara kami berhasil. Sedangkan Athena menutupi tawanya.

"-gak papa kalau punya masalah. Kalian udah dewasa, kan. Bisa selesain bareng-"

Aku tersenyum kecut mendengar ucapan Aunt Meggy. Begitu juga Ares yang baru saja melepas rangkulannya.

"-aku dan James sudah obrolkan ini dengan orang tuamu, Delyn."

"Eh? Soal apa, aunty?"

"Satu tahun lagi kalian lulus, dan setelah itu aku ingin kalian melanjutkan hubungan kalian. Menikah lah."

Spontan kami bertiga tersedak. Aunt Meggy terkejut dengan reaksi kami itu dan dengan panik menyuruh kami untuk minum air.

"Maksudnya, mam?" Tanya Ares masih mengerang.

"Apa yang 'maksudnya'? Kalian gak mau lanjutin hubungan kalian?"

"Bukan begitu, ini terlalu cepat."

"Kamu mau nunggu apa lagi? Kerjaan? Bukannya kamu sudah setuju dengan ayahmu, melanjutkan perusahaan dia?"

"Bukan aku, tapi Delyn."

Ares melemparnya padaku. Aunt Meggy menatapku memohon.

"Ah, bukannya aku menolak. Tapi, benar kata Ares, mungkin itu terlalu terburu-buru. Lagipula aku juga ingin mencari pekerjaan dulu." Aku beralasan.

Sedangkan Athena masih mencari waktu yang tepat untuk berbicara.

Aunt Meggy menatap kami berdua bergantian. Ia lalu mendengus, sudah mengambil keputusan.

"6 bulan setelah lulus. Tidak lebih. Seharusnya itu cukup untuk kalian. Aku hanya ingin kalian bahagia, Darlings."

Ah, aku paham betul kalau keputusan Aunt Meggy adalah mutlak. Tidak bisa diganggu gugat atau meminta keringanan sedikitpun.

Aku menoleh pada Ares yang menopang dahi menggunakan tangan kirinya sambil memainkan udang di piring dengan garpu. Dia sedang berfikir keras.

Makanan pun habis, aku izin ke toilet untuk merapikan riasanku. Sampai di toilet, aku menatap pantulan diriku sendiri di cermin dengan miris.

Tak lama, Athena juga masuk dan bergabung denganku.

"Maaf tidak bisa membantu banyak." Ucap Athena.

Still xx You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang