Buku Catatan Melati sebelumnya diberi visual pemain. Namun karena saya berpikir tidak mau merusak imajinasi pembaca jadi mulai hari ini saya hapus.
Kalian bisa membayangkan sosok pemeran dengan visual kalian masing-masing.
Dan juga, BCM sedang direvisi secara kecil-kecilan, sekedar merapihkan tulisan agar kalian lebih nyaman saat membaca.
Terima kasih sudah mampir dan menetap^^
Happy reading~
•••••
Kebersamaan terbaik adalah kebersamaan bersama keluarga tercinta. Andai saja aku bisa merasakannya.
-Melati Adeswara-
•••••
Nggak pernah tau kenapa rasanya semakin terbiasa tanpa mereka. Hidup bersama Bi Iyem terasa lebih menyenangkan daripada bertemu mereka dalam kurun waktu setahun sekali dan itu pun cuma pas lebaran aja. Rasanya sangat kosong. Nggak ada yang spesial.
Mela emang sayang sama mereka. Mela juga nggak mau nyakitin dan bikin mereka kecewa karena sekolah Mela yang gagal. Tapi yang Mela butuhin bukan cuma uang, uang dan uang. Mela juga butuh kasih sayang dari orang tua sendiri, perhatian lebih, atau bahkan obrolan ringan yang dilakuin sebelum tidur.
Keadaan mereka di sana gimana, ya? Mela sih berharap mereka baik-baik aja. Mah, Pah, kalian di sana jangan sampe lupa ya kalo punya anak di Indonesia. Kalian jangan sampe lupa kalo masih ada Mela yang harus kalian pertanggung jawabin masa hidupnya. Kalian harus percaya bahwa Mela selalu sayang sama kalian. Mela nggak pernah maksa kalian buat berkunjung menemui Mela sesering mungkin. Mela ngerti sama pekerjaan kalian yang terasa sangat sulit buat kalian lepas.
Tapi sesekali Mela boleh kan buat minta kalian ada di sisi Mela? Bahkan di saat terburuk seperti ini.
Mah ... Pah ...
Apa kalian tau? Mela nggak kuat di sini. Mela mau jalan lagi, Mela mau sekolah lagi, Mela mau main sama temen-temen lagi. Mela mau hirup udara segar di luar sana. Mela nggak mau di rumah sakit lama-lama. Makanannya nggak enak. Minumannya juga hambar. Mela mau deh makan ayam asam-asam yang dulu selalu Mamah masakin buat Mela dan Papah. Mela kangen sama harumnya, kangen menghidu aroma yang tercipta setiap kali Mamah di dapur. Kangen masak bareng sama Mamah. Mela kangen.
Mah ... Pulang, ya?
Mampir sebentar ke sini, Mela mau peluk Mamah.Lav u Mah, Pah ...
Melati Adeswara.
***
Kedua mataku perlahan terbuka dan mulai menyesuaikan dengan intensitas cahaya lampu bercampur sinar mentari yang menyusup masuk melalui sela tirai. Mataku mengerjap, mencoba memfokuskan pandangan pada seseorang yang sedang berjalan menghampiriku.
"Non, sudah bangun? Gimana sama keadaaan badannya, masih ada yang sakit atau nggak?" tanya Bi Iyem penuh kasih sayang.
Aku tersenyum hangat sambil menggeleng pelan. Tubuhku yang remuk beberapa hari lalu sudah terasa lebih baik. Kedua kakiku pun sudah bisa digerakkan meski harus sangat hati-hati. Nggak ada luka di tanganku, hanya ada beberapa bagian yang lecet akibat kecelakaan yang kualami. Kepalaku baik-baik saja meski kadang suka sakit tiba-tiba. Keadaanku semakin baik setelah diurus oleh Bi Iyem. Beliau itu ... sudah seperti orang tuaku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Catatan Melati [Complete]
Teen Fiction( harap follow lebih dulu, biasakan apresiasikan karya seseorang ) Melati Adeswara adalah perempuan kuat yang selalu tersenyum dalam menjalani kehidupannya. Melati tak pernah mengeluh kepada orang lain atau pun Tuhan yang sudah menciptakannya. Hid...