Terima kasih sudah mampir dan menetap^^
Happy reading~
•••••
Dia membuat aku mengerti kalau seseorang bisa saja sangat berharga untuk orang lain
•••••
"Kamu tau nggak kenapa aku nggak pernah suka kamu deket sama yang lain sampe lebih akrab selain sama aku?"
"Nggak tau," balasku menatapnya. "Kenapa emang? Kamu cemburu?"
"Cemburu itu nomer dua." balasnya. "Aku cuma nggak suka kamu lebih nyaman sama orang lain terus lupa sama aku. Kasarnya sih aku cuma takut kehilangan kamu."
Entah bagaimana rupaku saat itu, kuyakin wajahku sudah memerah bak kepiting rebus. Ijal selalu bisa membuatku berbunga-bunga dan merasa dibutuhkan. Dia membuat aku mengerti kalau seseorang bisa saja sangat berharga untuk orang lain. Dan sekarang aku semakin paham kalau dia nggak mau sampai kehilangan aku. Pun denganku.
"Kamu mau es krim?"
"Mau!" aku mengangguk cepat. Es krim adalah makanan favoritku waktu itu.
Saat masih bersama dengan Ijal untuk memburu tukang es krim keliling yang suka mangkal di taman kompleks. Dia selalu tahu kalau aku suka sekali dengan makanan manis dan selalu ketagihan. Bukan cuma es krim, kadang coklat batang yang selalu dia siapkan di rumah selalu aku pinta.
"Ayo ke taman!" ajaknya.
Dengan semangat yang menggebu, kami berlari menuju taman bersama. Keadaan sore itu nggak begitu ramai, hanya ada para tetangga yang lagi asik duduk santai di depan rumah, sesekali menyapa.
Kami sering menghabiskan sore bersama. Walau hanya sekedar main di depan teras rumah sambil membicarakan banyak hal. Terlebih dia yang selalu mampir ke rumahku yang sepi. Dia selalu tahu bahwa aku butuh teman untuk tetap hidup. Meski sulit buatku mencari teman saat itu selain dirinya yang paling tahu kondisiku.
Bukan nggak mau berteman atau bersosialisasi dengan yang lain. Aku cuma sedikit insecure setelah kejadian beberapa bulan lalu. Aku korban buli.
Waktu itu aku lagi suka-sukanya berpenampilan feminim. Teman satu sekolah melihatku seakan-akan aku ini hama. Mereka kelihatan sangat jijik menatap aku yang berpenampilan cewek banget. Padahal kan itu sesuai kodrat. Aku perempuan dan penampilan feminim adalah hal lumrah.
Kupikir karena cara berpakaianku mereka membenciku. Tapi ternyata aku salah. Mereka membenciku karena aku dekat dengan Ijal. Ada kakak kelas yang suka sama dia sampai menyuruhku menjauh dari Ijal. Tapi aku menolak tegas. Ijal teman terbaikku, tanpa dia aku nggak tahu harus bagaimana menjalani hidup. Dan sejak saat itu ... mimpi buruk terus menerjangku. Mereka sering mempermalukanku di depan umum. Menginjak-injak harga diriku.
Kejadian demi kejadian aku rasakan sampai aku muak. Akhirnya aku minta pindah sekolah sama Mamah. Jelas banget mereka bakalan bingung kenapa aku minta pindah, tapi karena nggak mau jujur aku cuma bilang bosan. Beruntungnya mereka menyetujui.
Setelah itu aku pindah dan Ijal masih bertahan di sekolah lamaku. Kami berdua pun akhirnya beda sekolah. Beruntung di sekolah yang sekarang aku bertemu orang-orang baik yang nggak mempermasalahkan masa laluku. Teman-teman sekarang nggak suka ikut campur urusan orang lain apalagi soal perasaan. Mereka cuma membantu apa yang menurut mereka berhak mendapat bantuan, meski bukan teman dekat sekali pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Catatan Melati [Complete]
Teen Fiction( harap follow lebih dulu, biasakan apresiasikan karya seseorang ) Melati Adeswara adalah perempuan kuat yang selalu tersenyum dalam menjalani kehidupannya. Melati tak pernah mengeluh kepada orang lain atau pun Tuhan yang sudah menciptakannya. Hid...