Terima kasih sudah mampir dan menetap^^
Happy reading~
•••••
Akhirnya setelah menunggu dua hari berlalu, aku bisa kembali bersekolah. Meski kakiku sudah dikatakan sembuh namun masih suka terasa sakit tiba-tiba. Kurasa seiring berjalannya waktu kakiku akan sembuh secara total dan bisa dipakai buat lari-larian lagi. Hanya menunggu waktu saja.
"Mela! Melati!"
Aku menoleh saat mendengar panggilan seseorang. Di depan sana ada Selina yang melambaikan tangannya. Selina adalah teman dekatku di sekolah. Dia adalah perempuan yang baik, yang cukup mengerti kondisiku. Aku membalas lambaian tangan Selina dan berjalan menghampirinya. Dengan senyum lebar, aku bertanya bagaimana keadaan kelas selama aku nggak sekolah.
"Ah, masih sama. Masih seberisik biasanya." balas Selina tertawa.
Aku ikut tertawa. Kelasku memang nggak pernah sepi. Setiap kali ada kesempatan pasti selalu berisik. Hal itu juga yang membuat hidupku menjadi berwarna saat di sekolah.
"Oh, iya. Gimana keadaan lo? Sorry ya nggak jenguk lagi."
"Nggak apa-apa," balasku tertawa. "Masih lumayan sakit nih kaki gue."
Selina menatap kakiku yang sebelah kiri. Bekas luka itu sudah mengering, terlihat sangat nyata dan jelas. Aku memperhatikan Selina yang bergidik ngeri. Luka menganga di kaki memang sudah dijahit, tapi siapa pun yang membayangkan betapa luka itu terbuka pasti akan merasa sangat ngilu. Aku pun ikut merinding saat membayangkannya.
"Tapi dipake jalan sakit nggak?"
"Sedikit," balasku nyengir. "Nggak separah kemarin sih."
Selina menghembuskan napas panjangnya, "Syukurlah ... gue kangen banget sama lo tau!"
Aku kembali tertawa. Selina mengapit tanganku dan kami berjalan bersama menuju kelas. Hari ini adalah hari senin. Aku memilih nggak mengikuti upacara karena kakiku belum terlalu kuat kalau harus berdiri lama. Untung saja guru piket mengizinkan. Di sebelahku ada Selina yang setia menemani.
"Gue nggak nyangka lo bisa sampe begini," Selina meringis. "Sekarang udah sehat beneran kan?"
"Beneran kok." balasku tersenyum. "Lagian gue udah istirahat lama banget masa nggak sehat. Gimana sih lo!"
"Siapa tau masih sakit gitu," Selina terkekeh kecil.
"Banyak tugas, ya?"
"Ah, baru masuk udah nanya tugas aja. Emang siap buat gue kasih tau seberapa banyak tugas yang menjarah waktu santai kita?"
Aku tertawa renyah sambil menggeleng. Pasti banyak sekali. Jelas saja, aku sudah tiga minggu nggak masuk sekolah. Mana mungkin nggak ada tugas sama sekali. Beruntung wali kelasku memberi keringanan untukku yang habis mengalami musibah.
Saat memasuki kelas, aku dibuat bingung karena Selina berjalan ke arah belakang kelas. Sementara yang kuingat, kami duduk di baris kedua.
"Kita duduk di belakang?" tanyaku bingung melihat Selina berhenti di meja baris ke-empat.
"Iya, sorry ya. Di suruh pindah sama Bu Wida. Soalnya ada anak baru. Jadi tempat kita yang di depan dipake sama dia. Katanya sih biar gampang belajarnya sama sekalian biar cepet adaptasi."
"Anak baru?"
Selina mengangguk, "Iya. Namanya Gara. Orangnya lucu deh."
"Lucu gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Catatan Melati [Complete]
Novela Juvenil( harap follow lebih dulu, biasakan apresiasikan karya seseorang ) Melati Adeswara adalah perempuan kuat yang selalu tersenyum dalam menjalani kehidupannya. Melati tak pernah mengeluh kepada orang lain atau pun Tuhan yang sudah menciptakannya. Hid...