Kau tau definisi Drama?
Akan ku perlihatkan!***
06.41
Seperti hari-hari yang sebelumnya, Airra tengah menemani Adrian yang sedang sarapan. Mamanya menunda pulang. Lagi.
"Airra! Lo ngga pingin nyari pacar, gitu?"
Adrian memulai aksinya setelah meletakkan piring di wastafel. Sehari tanpa menggangu Airra tidak akan berkesan. Dan pagi ini, ia akan memulai dengan topik yang paling sensitif.
Airra yang sebelumnya tengah fokus dengan cerita wattpad yang berjudul "FRASA", kini menoleh dengan sebelah alis terangkat.
'Ngapain lagi, sih? Masih pagi udah gila aja,' batin Airra memaki.
"Enggak," jawabnya tak peduli.
"Yah, Penonton kecewa!" Adrian berkata dramatis seperti biasa. Dan lagi-lagi, adiknya tak merespon.
Belum menyerah, senyum jail tercetak lagi di bibirnya. Sayangnya, semesta berpihak pada Airra. Tepat sebelum dirinya berdiri, ponsel hitam di meja berbunyi. Menampilkan profil seseorang dengan tombol hijau yang terus bergeser.
"Ck! Ganggu aja ni bocah."
Adrian mendumel. Tapi tetap mengangkat panggilan dari sang penelepon.
"Apaan?" tanyanya datar.
"..."
"Heh? Ngapain? Masih jam segini," pekik Adrian sambil menoleh pada jam yang menggantung di tembok putih rumahnya.
"..."
"Dasar nggawaras," lanjutnya lagi.
Airra mendongak, menatap datar kakaknya. 'Palingan juga nggak penting." Airra berucap dalam hati. Benar apa yang dikatakan Adrian waktu itu. Airra takkan membuang tenaga hanya untuk hal yang tidak penting. Apalagi menanggapi kakaknya.
Lalu dua detik setelahnya, Adrian mematikan sambungan telepon dan membalas tatapan Airra. "Lo udah mandi, kan?" tanya Adrian lugu.
"Udah, lah! Emangnya kayak situ, yang jam segini belum mandi?" Tak mau kalah, Airra membalas sewot. Walau sebenarnya ia tau, bahwa Rian sudah mandi sejak tadi.
"Axel didepan, ganti baju sana!" perintah Adrian. Tak ambil pusing dengan tuduhan tak berdasar yang baru dilontarkan oleh adiknya.
Mata Airra membulat. Airra lupa kalau sudah ada janji dengan Axel hari ini. Tak membalas apapun , secepatnya lari menaiki tangga.
Sepuluh menit berlalu. Airra keluar dengan kaos putih bergambar panda dan celana warna hitam. Dilengkapi dengan jaket jeans berwarna biru muda, dan rambut yang tergerai rapi. Langsung menyusul Axel dan Adrian yang sudah lebih dulu diluar.
Gadis berambut hitam kecoklatan tersebit masuk ke mobil Axel. Duduk di kursinya yang berwarna merah bata, lantas menggunakan sabuk pengaman. Ah... Rupanya Adrian yang akan menyetir. Pria berkaos hitam polos dengan topi warna cream itu tengah mengetikkan sesuatu pada ponsel. Mulutnya tengah menyuarakan isi hati dengan tertawa ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line of Life
JugendliteraturSiapa sangka gadis secerdas Airra akan masuk kelas buangan? Gadis yang membenci kata 'cinta' itu kini harus terperangkap dalam kehidupan yang terlalu banyak drama menurutnya. Sampai kapan drama ini berlangsung?Aku tidak pernah berharap dikenal siapa...