10

227 77 56
                                    

Aku mencarimu. Sayangnya aku tidak menyadari, bahwa pelarianmu bukan untuk dicari.

~Reynaldi.Adrian.Affanda

***

14.56

Airra selesai mengemasi barang-barang yang akan ia bawa ke rumah neneknya 4 hari kedepan. Keperluan anak itu sangat sederhana. Airra sama sekali tak butuh lotion atau semacamnya dengan alasan 'pedesaan itu panas dan nanti kulitnya bisa hitam'. Airra tak peduli dengan semua itu. Definisi barang-barang yang dimaksud mungkin hanya beberapa setel baju, buku-buku tebal yang sudah Airra miliki sejak SMP, alat tulis, kertas buram, hingga 2 judul novel yang didapatkannya dari Axel beberapa hari lalu. Ia bahkan baru sadar jika ada 6 novel baru dalam koleksinya. Tanpa perlu bertanya, Airra sudah tau siapa pelaku yang meletakkan novel-novel itu di rak buku.

Ah ya, satu lagi. Cewek itu takkan melupakan satu setel seragam abu-abu putih, lengkap dengan dasi dan kaus kaki. Adik kesayangan Adrian itu memutuskan untuk langsung pergi ke tempat Olimpiade pada hari Rabu nanti. Dan ia takkan mengenakan seragam almamater sekolah. Ia akan menggunakan seragam yang dimiliki oleh semua anak SMA seantero negeri. Jadi kehadirannya tidak mudah dikenali. Jika Adrian bisa membuatnya terkejut dengan kegiatan konyol hari ini, ia juga bisa. Airra sudah menolak permintaan Orion untuk satu tim dengannya. Maka dari itu, Airra pikir Adrian dan tim Olimpiade SMA Cahaya Pertama takkan mengira kehadiran nanti.

1 Minggu terakhir benar-benar membuat Airra membenci kehidupannya. Ia butuh ketenangan. 4 hari lagi, semua harus selesai. Bukan hanya tim Olimpiade, tapi juga pihak manapun yang entah bagaimana bisa dengan lancangnya memasukkan nama Airra di kelas buangan.

Tak mau membuang waktu, Airra segera bergegas memakai sepatu dan jaket. Menggendong ransel, lantas berjalan cepat keluar rumah. Sepatu yang digunakan adalah sepatu sekolah. Airra tak peduli. Selalu tak peduli. Lagi juga, itu sama-sama sepatu. Dan Airra membutuhkannya saat lomba nanti.

Adrian? Ah... Cowok itu sedang pembinaan tambahan di sekolah. Harusnya setengah jam lagi pulang. Lagipula, jika hari ini tak ada pembinaan tambahan sekalipun, Airra tetap memilih pulang sendiri tadi siang.

***

To: Si imut
Lo udah berangkat? Gue mau nyusul mama. Lo jangan bilang Adrian, ya? Sama nanti hari Rabu, Lo jemput gue di stasiun sekitar jam 6 pagi. Temenin gue olim. Yakali gue sendirian.
Ah ya, Satu lagi... makasih novel seriesnya:))

To: Vanya IPA-7
Gue hari Senin sampe Rabu gamasuk. Tolong izinin. Lo cari alasan apa kek, bilang kalo suratnya nyusul. Makasih Vanya!

To: 💕 Mabest 💕
Gais!!!
Kalo Adrian nyari gue, bilang aja lu pada nggatau!!! Karena kalian emang nggatau. Dan sebaiknya, kalian jangan tanya. Biar kalian tetep nggatau dan bisa ngomong jujur sama Adrian. Jadi gue ngga ngajarin bohong ya. Awas aja lu pada kalo ditanya malaikat 'kenapa di bumi sering bohong?' malah jawab karena gue yang ngajarin!
Tengkiyu, Airra tau kok kalo kalian sayang cewek paling cantiq ini. Airra juga sayang kalian!
Muah😚

Airra menutup aplikasi chatnya. Mematikan data agar tak ada yang mengganggu. Dirinya kini sudah duduk manis di kereta menuju kota tempat neneknya tinggal.

Line of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang