"Sebenernya sih gue gapapa kalo twins emang ada apa-apa. Tapi lo ngertikan maksud gue?"
"Iya Bang, apa lagi kita kan di Indonesia. Mungkin kalo kita di Kanada sih, gaada masalah. Tapi lo tau kan, si Hyera kan ada pacar, Bang..."
Gue sama Jeno cuma duduk diem dengerin Papa sama Daddy omong-omongan. Tau gak apa yang lebih gila? Mama sama Mommy, udah ngomongin resepsi pernikahan gue sama Jeno didapur.
"Yaudah lah Om, suruh putus aja,"
Gue noleh dan langsung nyekik Jeno. Jeno cuma ngakak dan gue yang tadinya mau marah malah jadi ketawa lihat dia ngakak.
"Heh Kak jangan, anak orang mati entar," Daddy narik badan gue dan mangku gue terus meluk gue dari belakang.
"Daddy i'm not a little girl again!"
"You just my little girl, forever."
Daddy nyium pipi gue yang bikin Papa ketawa. Jeno langsung narik gue duduk disebelahnya terus meluk gue.
"Om! Hyera itu istri aku!"
"Heh mulut lo belom pernah dicabein apa gimana?!"
"Gih cepet cabein gih, tapi harus pake mulut lo ya,"
"APAAN SIH LO..."
"Om Tante, aku pulang,"
Omongan gue keputus gara-gara Chris dateng. Chris kaget karena ada Papa dirumah. Dia salim terus ngode gue buat keatas.
"Pa, Hyera sama Jeno keatas dulu ya," ucap gue sambil narik Jeno.
"Ha? Sama gue? Kirain sendiri. Permisi Om,"
"Twins, jangan ngapa-nga...."
"PA!"
Gue narik Jeno masuk ke kamar gue. Gue lihat Chris tiduran. Dia lihat gue sama Jeno bingung.
"Babe? Aku nyuruh kamu keatas,"
"Then? I'm here now,"
"Aku mau ngomong,"
"Yaudah ngomong aja, aku dengerin kok,"
"Ini privasi,"
"Seprivasi apa sih, ngomong aja kali.."
"Aku mau pindah ke apartemen aku, besok..."
"No, kayaknya bener deh lo gak guna disini, turun sana." usir gue ke Jeno yang bikin Jeno geleng terus nyubit pipi gue.
"Yaudah, akur ya lo berdua," ucap Jeno terus ninggalin gue berdua sama Chris.
"Kenapa tiba-tiba mau pindah?" gue masuk ke kamar dan duduk di meja belajar "kamu gak selingkuh kan?"
"Aku?" Chris ketawa sinis "harusnya aku yang tanya, kamu selingkuh sama Jeno?"
"Kok kamu jadi nuduh aku?"
"I know everything, you're getting married with Jeno,"
"Don't be a smartass, Chris..."
"I'm not, but I know everything! You was kissed him!" nada bicara Chris naik yang bikin gue kaget.
"Oh, i'm shocked. Are you accusing me?"
"That's a fact,"
"Aku bantuin kamu beres-beres," gue berdiri dan narik koper Chris dari bawah ranjang.
"So it's true?"
"Oh my god Chris!" teriak gue sambil banting kopernya dan jalan ke lemari.
"Oh i'm shocked Park Hyera. I can't believe you fucked Jeno!"
"I'm not," ucap gue sambil buka lemari.
"Yes, you are!"
"Then? What about you?! You fucked Jihyo!"
braak
"Why are you bringing her up?"
Chris berdiri didepan gue. Dia natap gue datar. Tangannya nopang pintu lemari yang barusan di tutup kenceng.
"Is it my false? Wow, you bringing up Jeno first. And now, it's my false?" tanya gue sambil ngelipet tangan di depan dada.
"Of course, it's your false. You cheating first,"
"Me? Oh my god, Whose hug is it in front of college?"
"It's not me!"
"Did I say it was you?"
"Oke, then now. What do you want?"
"Lets get our own time. You in your apartemen and I in my home."
"Kenapa gak putus sekalian aja? Kamu juga udah gak percaya sama aku. Buat apa masih jalan,"
Chris senyum miring dan buka lemari. Dia langsung naruh semua bajunya di koper. Gue cuma diem lihatin dia yang beresin bajunya dari lemari.
"Jadi kamu beneran selingkuh sama Jihyo?" tanya gue pelan.
"Jihyo lagi butuh aku, orang tuanya lagi ada masalah dia nggak punya siapa-siapa."
"Dan kamu tau kan siapa Jeno. Kita udah kayak anak...."
"Nggak ada anak kembar yang beda bapak-ibu, Ra. Apalagi Jeno emang dari awal suka sama kamu,"
"Oh iya? Dan nggak ada cewek yang butuh seorang cowok kecuali mereka ada hubungan khusus,"
"Kenapa kamu malah balikin omongan aku sih? Aku kesini mau pamit, mau pergi dari rumah kamu baik-baik. Gak ada niat ngajak berantem,"
"Kita nggak bakal berantem kalo kamu nggak selingkuh Chris!"
"Jihyo cuma temen,"
"Tapi mesra,"
"Kamu juga mesra sama Jeno, kalo kamu lupa, bahkan sama anak-anak yang lain!"
"That's it! Aku deket sama banyak orang, they are my friends, emangnya salah?"
"Terus aku deket sama Jihyo, dia sahabat aku Ra, emangnya salah?"
"Kamu tau aku deket sama siapa aja. Tapi aku? Aku pun gak bakal tau siapa Jihyo kalo dia gak comment di instagram kamu!"
"Berapa kali sih Ra aku ngomong kita cuma sahabat,"
"Chris, sekarang gini ajalah. Aku gak peduli lagi kamu mau temenan sama siapa, itu terserah kamu. Aku udah capek,"
"Lets get a break, kita berdua lagi sama-sama emosi,"
"Yaudah, kamu mau pergi kan? Go then,"
Gue naik ke kasur. Nyembunyiin muka gue di lipetan tangan dan lutut gue. Chris gak respon apa-apa. Gue cuma denger suara koper terus pintu dibanting.
Beberapa menit kemudian gue denger suara gedebukan dilanjutin bunyi pintu kebuka yang bikin gue ngangkat muka gue. Jeno berdiri di pintu sama muka cemasnya. Jeno langsung meluk gue dan ngelus rambut gue.
"I'm here, don't cry,"
"Why did he leave me again?"
"He left you, but I'm here for you,"
"No,"
Gue dorong Jeno pelan. Jeno senyum dan ngebersihin pipi gue.
"Hm?"
"Gue gak tau harus bersyukur atau kecewa sama kejadian ini. But thanks,"
Gue senyum. Jeno juga senyum. Dia ngacak rambut gue terus meluk gue lagi."Anytime Ra,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Cogan [NCT 2018]
Historia Corta[SEASON1 COMPLETED 19/04/23] [SEASON2 COMPLETED 19/08/28] Gimana rasanya kalo jadi satu-satunya cewek diantara para tetangga lo? . . . Warning Bahasa non baku? Sampah? Gaje ? Receh ? Hanya bayangan seorang fangirl? : : : Semua tokoh yang ada disini...