Rusuh

3K 345 17
                                    

"Kalian ini kenapa sih, gue cuma jalan sama dia. Ya karena gue lagi marah sama lo, Ra. Gue nggak mungkin tiba-tiba ngajak lo jalan," jelas Jeno yang bikin gue geleng.

Oh iya, sekarang gue lagi di ruang dance. Ada gue, Jeno, Renjun, Jaemin, Heechan, Kak Mark, Jisung, sama Chenle. Tapi Jisung sama Chenle lagi mabar. Kak Mark lagi chattingan sama Kak Herin. Kok gue tau? Dari tadi dia gulung-gulung sambil ketawa.

"Ya tapi kan nggak Siyeon juga kali, No." ucap Heechan.

"Ya menurut ngana? Gue kudu jalan sama siapa?"

"Sama Saeron kan cantik tu, nggak malu-maluin kalo diajak jalan." ucap gue santai.

"Heh!" teriakan Renjun reflek bikin gue kaget.

"Ya kalo gitu, sama Hina kan bisa. Kita juga..."

"Sembarangan lo kalo ngasih saran," sewot Jaemin.

"Kalo gitu Somi kan bi..."

"Nggak bisa!" teriak Heechan yang bikin gue sama yang lain kaget.

"Paling mentok ya Yeri tu,"

"Nggak boleh!" gue sama yang lain noleh ke Kak Mark yang langsung teriak karena gue nyebut nama si Yeri.

"Emang lu siapanya anjir," sewot Jeno.

"Gue? Mantannya," jawab Kak Mark sambil nyengir.

"Residu kehidupan doang bangga," gue rolling eyes males "aduh, kampret," umpat gue karena Kak Mark ngelempar gue pake sandal.

***

"Ini gini?" Renjun nyodorin kertas tempat dia ngerjain soal fisika ke gue.

"Ih bukan Renjun, ini tu kesini bukan kesana. Jadinya yang ini positif, yang ini negatif. Terus di tambah deh," gue nyoret gambar Renjun yang bikin dia narik kertasnya.

"Sembarangan aja lo corat-coret, lo kira gambarnya gampang apa?!"

"Dih, kok sewot. Kan gambarnya gampang emang, lo aja yang gak bisa,"

"Ra, yang ini?" gue ganti noleh ke Heechan yang udah nyodorin gue soal.

"Bukannya itu udah di bahas kemarin?" tanya Jeno yang kebetulan duduk di sebelah Heechan.

"Siapa yang mbahas? Kok gue gak tau, lo kali ngerjain sendiri," protes Heechan.

"Mana mau Jeno ngerjain soal fisika," ucap Jaemin yang bikin gue ngakak.

"Ketawa aja teros, gak capek ngebully gue mulu," sewot Jeno.

"Apa sih, ribet banget kalian jadi orang. Ini kan kemarin dibahas Bang Mark kali, Chan. Lo lupa?" Renjun yang kayaknya udah kesel narik bukunya Heechan.

"Nggak gue nggak ngerti, kemarin gue tidur berarti,"

"Dasar, tuh pelajarin sendiri," Renjun ngelempar bukunya ke arah Heechan.

Kita berlima lagi kumpul nunggu Kak Mark. Di rumah Jeno. Jangan tanya Kak Mark kemana. Dia lebih milih nganterin Kak Herin dulu dari pada jadi tutor kita berlima. Padahal Kak Herin udah bilang, dia nggak buru-buru pulang. Gak jelas emang.

Posisi duduknya itu gue di apit sama Renjun sama Heechan. Terus sebelah Heechan ada Jeno, sebelahnya Renjun Jaemin. Kita duduknya melingkar gitu. Di meja udah kececer buku sama kertas dimana-mana.

"Ra,"

"Hm?"

"Hyera,"

"Hm?"

"Woi, Ra,"

"Apaan?"

"Park Hyera!"

"Apaan anjir!"

Jalan Cogan [NCT 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang