7.9 Eccedentesiast

411 13 0
                                    

Judul     : Eccedentesiast

Penulis : Yoaanii

Status   : Completed

Status   : Completed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

============================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

============================

Eccedentesiast dalam ilmu psikologi berarti seseorang itu menyembunyikan luka dibalik senyumannya. Munafikah ??? Tapi bukankan 99,999% manusia melakukannya ???

Single parent bernama Zemora Kenara (Zemora atau Mora) yang harus membesarkan seorang anak laki – laki  hingga tak berasa waktu telah berlalu selama 17 tahun. Kesalahan yang dilakukan pada masa putih abu – abu demi apa yang dikatakan orang sebagai 'cinta buta' telah membuat masa depannya berantakan. Apalagi pacarnya yaitu David beserta orang tuanya tidak mau bertanggung jawab, bahkan memintanya untuk mengugurkan bayi demi masa depan mereka berdua.

Masa depan Zemora  boleh saja hancur tapi sebagai seorang manusia apalagi seorang ibu, dia tidak akan membiarkan masa depan anaknya hancur.

Apalagi anaknya Alzelvin Kenara (Al atau Zelvin) itu tidak hanya tampan tetap juga sangat pandai. Pernahkan Al kecewa dengan hidupnya ? Seberapa banyak Zemora melukai dan merusak masa kecil sang anak karena membesarkanya tanpa seorang ayah ? Rindukah dia dengan sosok ayah yang selama ini tidak ada di sampingnya ? Entahlah ...

Usaha tidak mungkin mengkhianati hasil, kerja keras membangun usaha bunga ibunya serta kadang Zemora mengambil tawaran menjadi guru privat. Lambat laun dapat menopang kehidupan mereka bertiga. Tentu mereka tidak kaya raya namun tidak juga  kekurangan. Fokus pada masa depan Al membuat Zemora melupakan masalah pasangan hidupnya sendiri, walau tak jarang sang ibu menjodohkannya dengan beberapa pria.

Hatinya mungkin telah mati rasa atau karena dia hanya ingin bahagia bersama anaknya Al. Namun munculnya sosok Reeve yang tak lain adalah Om dari murid privatnya yaitu Gritany memberi warna lain dalam hidup Zemora. Entah mengapa, Revee seolah berada di mana – mana. (semut kali di mana – mana ... hehe).

Tahu sendiri keberuntungan itu bersebelah dengan kesialan. Jika Reeve adalah keberuntungan, maka sudah dipastikan bahwa kesialan bernama David yang adalah masa lalu Zemora turut hadir dan menganggu ketenangan hidupnya.

Setiap orang itu biasanya ... Eh ... WAJIB menjalani karmanya. Begitu juga dengan David. Nyatanya sang istri tidak bisa memberinya seorang anak. Apakah Tuhan tengah membalas kelakuannya dulu saat menolak anak kandungnya ? Tetapi, Tuhan itu  Maha Baik kan ? Dia mempertemukan David dengan anak dan ibu dari anaknya, walau memang dalam keadaan yang tidak diharapkan. Keinginan untuk memiliki Al beserta Zemora berubah menjadi ambisinya kini.

Zemora : Aku nggak mau ngelarang kamu ketemu Al , karena aku nggak bisa melawan takdir kalau kamu itu bapaknya meskipun nggak bertanggung jawab. (Jleeeeb ....)

Alzelvin : Saya cukup dengan memiliki Mama di sini. Saya tidak butuh siapa – siapa lagi! Kalian sudah membuang saya dari awal. Apa kalian tahu penolakan itu membuat saya dicaci dan dihina. Semua sudah terlambat. Tidak semua luka bisa sembuh dengan uang.

David : Aku tahu, aku terlambat tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Kalau kita menikah semua akan menjadi lebih baik.

Dulu aku pernah baca author note yang intinya "anak itu harus menerima dan maafin orang tuanya, kalau nggak begitu kamu salah besar. Masih mending kamu punya orang tua karena banyak yang tidak punya orang tua lagi".

Jujur, aku bukan berada dalam barisan pendukung anak – anak durhaka, tahu sendiri aku nggak suka yang panas – panas jadi aku nggak ada rencana bikin rumah di neraka... hehe ... tapi waktu baca itu jujur aku sedih. Karena masalah anak vs ayah / ibu / keduanya itu macem – macem. Dari mulai salah paham, luka psikis, luka fisik atau yang lainnya dan aku nggak berani bayanginnya.

Mungkin sekarang di sudut dunia sana ada seorang anak dipojokan dinding yang lagi meringkuk, gemetar, menangis, bahkan terluka karena tindakan orang tuannya. Pastinya aku nggak bisa bantu, karena aku bukan super hero, tapi aku cuma bisa berdoa supaya Tuhan segera dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya memberi anda jalan keluar. Amiin

Analoginya, kita ini manusia bukan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana yang memukul rata pelaku pencurian dengan hukuman maksimal 5 tahun tanpa mempertimbangkan apa pencurian itu memang hobi atau karena terpaksa. Jadi maksudnya memaafkan juga ada tingkatanya.

Kalau baru bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan yaa sudahlah. Kalau tidak bisa berada dalam 1 jalan yang sama karena mungkin akan saling senggol dan berakhir salah satu atau keduanya masuk jurang. Lebih baik berada dalam 2 jalan berbeda tetapi dengan tujuan akhir yang sama yaitu hidup damai dan bahagia. Biarkan Tuhan saja yang menghakimi bukan kita.

Kisah nyata nih yaa, salah satu murid cilik aku itu 'cowok tapi rada kemayu', sebut saja dia 'mawar' ... Eh salah ... apa dong ?  masa 'kantong semar' ... hehe. Setelah ditelusuri, dia secara tak sadar benci sama sosok ayahnya, dia ini anak korban broken home. Jadi jiwanya seperti menolak untuk jadi 'laki -laki'. Nah maksud aku kalau ayahnya minta maaf apa kepribadian yang udah retak itu bisa nyatu lagi ?

Apakah David akan meningalkan istri sahnya ?

Siapakah yang akan dipilih Zemora ? David atau Reeve ?

Bersediakah Zemora menjadi 'pelakor' atau jadi 'madu' ?

Apakah Al akan luluh dengan perjuangan ayahnya ?

Happy Reading

27092019

Rekomendasi Cerita WattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang