First Level (06/10)

15 2 0
                                    

06

Pagi ini aku bangun pertama, Axel masih tidur di sebelah kanan mulut gua sedangkan aku dikiri. Kulihat langit sudah sangat terang dan matahari sudah meninggi, mungkin sekarang sekitar pukul sembilan atau sepuluh. Meski sedikit kesiangan tapi hal tersebut juga menguntungkan kami karena hanya tinggal menyelesaikan beberapa jam lagi untuk menghabiskan hari ini. Indikatorku sudah berkisarar 50% dan kulihat Axel juga sekitar 50%, Mungkin saat makan malam, dia memastikan dirinya benar-benar sangat kenyang agar tidak merepotkanku hari ini, ya benar-benar teman yang pengertian.

"Axel." Panggilku sambil menggoncang pundaknya. "Cepat bangun kita harus segera sarapan, ingat target kita untuk bertahan empat hari disini." Sambungku.

Axel perlahan membalikan tubuhnya dan bangun. Dia masih mengusap mata tanpa berbicara sedikitpun. Mungkin dia masih cukup mengantuk, tapi terpaksa kubangunkan karena kita harus sarapan. Aku bersyukur sekelompok dengan Axel, dia cukup mudah dibangunkan dan penurut. Bila saja aku satu kelompok dengan Clyde, mungkin sekarang aku sudah memakinya untuk bangun dan dia akan tetap tidur, lalu kita akan saling berdebat dengan hal-hal kecil di pulau ini, dan itu akan berlangsung lama karna kami saling gengsi untuk minta maaf duluan.

"Maaf, Sheen." Ucap Axel yang masih mengusap matanya. "Apa tadi aku sulit dibangunkan?" sambungnya dengan sopan.

Harus kuakui wajah Axel sangatlah terlihat muda, ya memang umur kami masih remaja, namun untuk seumuran kami wajah Axel cenderung seperti wajah anak kecil, terkadang aku ingin punya adik laki-laki seperti dia. Kini agak sulit punya saudara kandung di negara ini, keluarga yang memiliki dua orang anak atau lebih sangatlah jarang. Pemerintah menekan populasi penduduk dengan cara mengusahakan setiap keluarga hanya memiliki satu anak. Bilapun ada yang memiliki dua anak, umumnya jarak usianya cukup jauh, terpaut sekitar 10 atau 20 tahun.

"Tidak, kau tidak sulit dibangunkan. Aku juga baru bangun." Kuakhiri dengan senyuman. "Oke, ayo kita sarapan. Setelah itu kita cari makanan lagi dihutan." Aku mengambil beberapa buah ditumpukan dan memberikannya ke Axel.

Axel hanya menggangguk dan tersenyum, lalu memakan buah yang kuberikan. Kami terus memastikan indikator masing-masing terus meningkat selama kami makan. Mataku beralih menatap langit, kulihat disana masih terpampang dua puluh lima kelompok dengan urutan yang sudah berubah sesuai kondisi kesehatan kami.

"Axel, lihat itu." Aku menujuk kearah langit. Disana namaku dan Axel berada di posisi ketiga. Posisi kedua ada Herb dan Licorice, dan diposisi pertama ada Debby dan Lucas. Aku tak heran bila Herb masih bertahan, dia sangat ahli di bidang tumbuhan dan obat-obatan herbal. Terkadang Herb selalu menjelaskan khasiat beberapa tananam dan menunjukan gambarnya di NC, memang cukup bermanfaat untuk menambah wawasanku, tapi terkadang aku sering kabur saat dia sudah mulai sangat bersemangat menjelaskan itu.

"Wow! Debby di posisi pertama." Seru Axel. Dia lalu menururunkan posisi matanya. "Untunglah Clyde dan Edith masih aman di 23." Ucapnya.

Aku langsung melihat ke posisi 23, dan benar saja nama mereka tertera disana. Ya, mereka memang terlahir sebagai anak pusat perbelanjaan, khususnya Clyde yang bahkan berpikir kalau mentega itu berasal dari buah yang dipanen dari pohon. Edith pasti susah payah menolongnya dan kini kuyakin mereka pasti sedang bertengkar memperebutkan makanan.

Setelah sarapan yang cukup banyak, sekarang indikator kami sudah diantara 80% dan kami siap mencari makan siang di hutan dan menggumpulkannya untuk dimakan dimalam hari. Namun saat kami keluar dari mulut gua, kami melihat satu buah koper hitam dengan logo Skybridge, tepat didekat kolam. Tanpa berbicara, kami segera berlari mendekat untuk membuka isi koper itu. Axel meletakan tangan kanannya diatas logo itu hingga muncul hologram yang bertuliskan namanya, lalu seketikan kotak itu terbuka. Saat kulirik, isinya terdapat 3 buah benda yang berbaris rapi. Ada Satu buah pemantik api, satu buah pisau dan satu buah tempat minum logam yang mungkin berkapasitas sekitar satu setengah liter.

OBLIVIOUS (Dunia Ratusan Tahun Dari Sekarang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang