Tiga hari semakin kesini sikap Naveen semakin cuek, semakin menjauh dari Hazna, membuat dia tidak tahan memendamnya sendiri. Kemudian memutus kan untuk bercerita pada salah satu sahabatnya.
Di telponnya Putri
Hazna : assalamualaikum put.
Putri : iya na, wa'alaikum salam. Ada apa tumben?
Hazna : gue boleh cerita gak?
Putri : boleh lah, cerita aja, pasti tentang Naveen kan?
Hazna : iya put
Putri : cerita dari awal!
Hazna menceritakan semua masalahnya dari awal.
Hazna: kenapa sih masalah kecil sampe segitunya, gue baru kali ini punya musuh yang benar benar musuh.
Ucap nya dengan mata yang sudah berkaca kaca
Putri : mungkin dia nganggap lo lebih dari seorang teman. Emang lo cuma becanda, tapi dia nganggap lo serius. Menurut gue lo harus minta maaf secara langsung .
Hazna : iya sih, tapi kan minta maaf gimana ngomong aja gue takut.
Putri : cobain dulu aja Na, gue bantu kok.
Hazna : oh iya makasih
Putri : lo coba cerita deh dari awal, kaya nya di antara kalian ada hubungan apa gitu.
Hazna : tapi panjang banget put
Putri : ga apapa gue penasaran, dan mumpung gratis ni pulsa. ,hehe.
Hazna menceritakan dari awal dia kenal sama Naveen.
Oke Nanti aja ya ceritanya, di part yang selanjutnya. :v*****
Pagi ini tak ada gairah dan semangat dari diri Hazna untuk pergi ke sekolah. Langkahnya terasa berat, badan nya lemas.
Hari hari di sekolah terasa hampa tanpa mereka, yang biasanya setiap hari bikin keributan di kelas.Pelajaran pertama dimulai, yaitu pelajaran matematika . Ini pelajaran yang banyak di takuti oleh siswa, lain hal nya dengan Hazna dia yang suka pelajaran ini. Sebagian siswa ada yang memperhatikan, ada yang tidur lah, ada yang main hp lah, macam macam.
"Eh kaya ada yang merhatiin" dengus Hazna dalam hati dengan perasaan ada yang terus memperhatikanya. Kalian pasti ngerasakan kalo ada yang terus liatin :v.
Dengan mata licik nya dia mencari orang itu dan ternyata dia menemukan nya.
Dia adalah Naveen, dengan tubuh dan wajah yang seakan menghadap ke depan tapi tatapan matanya memperhatikan Hazna tanpa memeperharikan guru yang sedang ada di depan.
Ketika mereka bertemu dalam satu titil pandangan keduanya terkehjut, dengan refleks Naveen langsung menatap ke arah guru dan Hazna langsung menutup matanya dengan kedua tangan mungil nya itu.
"Lo kenapa Na? " tanya Ainun
"Gak gak papa" jawabnya ragu
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.