"Tami gue gak bawa samping " ceplos hazna dengan bibir cemberut.
"Untung gue bawa dua" celetuk nya.
Keadaan kelas kini sedang berada di kericuhan. Mereka sedang mempersiapkan diri nya untuk praktek kesenian.
Kecuali Naveen, sosoknya masih belum kelihatan.
Hazna yang sedari tadi menunggunya tapi tak kunjung datang."Yey udah beres" teriak Nadhira yang sudah selesai dengan proferti yang menempel di tubuhnya
Ketika semuanya sudah dalam sesi Selfi Selfian dengan busana tari yang sudah menempel tinggal menunggu di panggil oleh guru.
"S Naveen mana si" ketus Daffa yang sedang menelpon hp Naveen yang tidak aktif.
"S Naveen belum datang yah" ucap Putri pada hazna.
Dia hanya menggelengkan kepalanya.
"Yaampun hazna kok cantik sih" celetuk Randhi yang menghampiri nya bersama dengan Vino.
"Emang gue cantik" celetuk Nadhia.
"Isshh mending Lo potoin gue deh, Poto yuk na " ajak Randhi
Hazna mengangguk
Belum juga satu Poto berhasil di dapat, teriakan dari luar membuat hazna memalingkan wajahnya
"Haznaaa" teriak sosok cowok yang membuat hazna tersenyum lega.
Keadaan kelas menjadi hening..
"Veen ni pake blangkon, gue bawa dua" ucap Vino pada Naveen, tapi tak di dengar oleh nya.
"Na nih samping" ucapnya sambil berjalan menghampiri cewe itu, yang menjadi sorot perhatian sekelas.
"Gue pake punya Tami, Lo sih lama" celetuk cewe itu.
"Yah gue bela belain kesiangan buat bawa samping ini " ucap Naveen.
"Yah maaf, oh ya nih blangkon nya, buruan pake udah mau mulai" ucap Hazna yang masih belum sadar percakapan dia dan Naveen didengarkan oleh teman sekelasnya.
"Iya gak papa" ucapnya dengan memasukan samping ke tasnya dan mengambil blangkon dari tangan Hazna dan langsung dipakainya.
Semuanya masih dalam posisi itu, mereka menyerap semua yang di ucapkan oleh Naveen atau pun hazna.
"Anak anak ayo kita mulai, semuanya ke atas" teriak guru itu dari luar kelas yang membuat mereka tersadar dari lamunan mereka.
"Ayo ayo"
"Buruan!"
"Eh jangan lupa bawa itu"
"Sintya ayo"
"Woy"
Ricuh padahal tinggal jalan ke atas kok bisa gini ya.
Panggilan guru itu membuat mereka terlupakan oleh kejadian tadi.
*****
Ketukan demi ketukan mulai di lantunkan oleh sosok Naveen yang diiringi teman temannya.
Tatapan kagum tersorot dari mata yang melihatnya.
Ambang pintu di penuhi oleh penghuni kelas lain yang ingin menyaksikan penampilan ini.
Suara yang terdengar nyaring di iringi musik membuat semuanya membidik.
Tak ada mata yang berani memandang ke arah lain, sampai penampilan itu pun selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.