Pagi yang cukup cerah untuk mereka yang bersemangat belajar.
Guru itu sudah datang. Pak Mulyana sebagai guru b. Indonesia yang lumayan galak kalau sama anak nakal.
"Untuk hari ini ada tugas kelompok, bapak akan bentuk kembali kelompok nya. " ucap guru itu.
"Boleh milih gak pak? " ceplos Naveen membuat semua kepala melihat ke arah Naveen.
"Gak bapak, yang nentuin" jawab guru itu.
"Lo sama gue" gerakan mulut yang di lontarkan oleh Naveen ke Hazna
"Isshhh" dengus Hazna yang langsung menghadap kembali ke depan.
"Kelompok 1 , Hazna, Anna, Aulia, Vino, dan Sidiq" Ucap nya
"Yess " dengus Vino
"Vin lo sama gue" ucap Hazna yang langsung melihat ke arah Vino.
Dan dengan tak sengaja terlihat Naveen yang sedang melihat dirinya."Dan lo gak sama gue , yesss" dengus Hazna yang mungkin di mengerti oleh Naveen
Sementara itu semua kelompok sudah di bacakan oleh pak Mulyana.
"Pak" panggil Naveen
"Iya Naveen, ada apa? " tanyanya
"Saya pak, belum kesebut " ucapnya Polos membuat semuanya
terkekeh."Udah lah, makanya dengerin. Jadi bapak gak usah bacain lagi."
Jelasnya"Yah pak emang belum ke sebut nama Naveen" tegas Vino
"Oh ya? Eeemm Naveen ada di kelompok 1 sama Hazna " ucap Guru itu.
Tiba tiba muka Hazna menekuk
"Yah gue sama Naveen Nun? " tanya Hazna dengan memelas.
"Sabar ya Na" ceplos Ainun.
"Ditunggu"ucap Naveen setelah Hazna melihatnya kebelakang.
"Tugasnya, kalian nanti tampil pidato tapi tugas setiap orang di kelompok nya beda beda. Ada yang jadi ustad, kepala sekolah, mc, ketua osis, dan komite. Acara nya bebas, sekarang kalian buat dulu teks pidatonya, silahkan berkumpul. " jelas Guru itu panjang lebar
Gaduh keadaan kelas sekarang.
Kelompok gue di sini
Kelompok 2
Put sini
Woyy
Buruann
Cepetann oy
"Hazna sini " teriak Vino dari arah bangku Naveen
Hazna langsung menghampiri mereka.
"Sini duduk" ucap Vino dengan menepuk nepuk kursi di dekat nya.
"Bau apa sih, pindah aja yuk gak nyaman gue " ucap Anna
"Yuk dibangku Anna aja yah" ucap Hazna
Mereka pinda bangku menjadi ke bagian tengah.
Hazna duduk diantara Vino dan Anna, dan Naveen belum ada kursi dia.
"Heh aul sana lo, cari lagi kursi" perintah Naveen pada solihati yang sudah duduk di depan Hazna.
"Iya deh iya Naveen" ucap nya lembut.
"Naveen lo tu yah,"ketus Hazna
"Apa? Lo beruntungkan sekelompok sama gue" ucap nya menghentikan omelan Hazna.
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.