Sepanjang jalan Daffa terus saja bercerita membuat Hazna terkekeh.
Saking asik nya mereka bercerita membuat tak memperhatikan sekitar."Woyy berhenti" teriak Vino menyusul dari belakang
"Na Liliana jatuh" teriak Putri
"Jatuh? Dimana?" Tanya Hazna kaget
"Di belakang, pas ada polisi tidur di tanjakan" celetuknya
"Kalian liat?"tanya Daffa polos
"Nggak, tapi tadi kata Teefany " jelas Teefany kembali
"Putar balik daf" perintah Hazna
Daffa langsung memutar balikan arah dengan di ikuti motor Vino tanpa mempedulikan Naveen yang terus melaju di depan.
"Lo gak papa?" Tanya Hazna khawatir yang melihat Liliana sudah menaiki motor Susanto
Teefany dan Suryana mereka sedang terbahak bahak dan membuat mereka heran.
"Pantat gue sakit na" jawabnya yang membuat Teefany semakin terbahak bahak.
"Kenapa sih?"tanya Putri heran.
"Lucu aja" celetuknya
"Gue terbang dari motor" ucap Liliana yang membuat mereka semakin bingung.
"Kok bisa" ceplos Daffa dan Hazna bersamaan
"Gue gak nyadar kalo gue jatuh" jawab Liliana
"Terus"dengan setianya mereka mendengarkan cerita Liliana dijalanan yang sepi
"Gue baru sadar ketika Susanto udah jauh ninggalin gue" sambungnya lagi
"Terus gak jatuh sama motor?" Tanya Vino
"Nggak, terus aja dia maju naik ni jalan yang tanjakan kaya tanjakan emen" ketusnya membuat Teefany dan Suryana kembali tertawa
"Dan baru sadar ternyata gue sedang duduk di aspal, mungkin gue jatuh terbang kali ya tiba tiba pindah duduk gini" sambungnya yang disertai tawa dari mereka.
"Nih Susanto gue teriak teriak gak denger, untungnya ada Teefany dan Suryana yang liat gue . Kalo nggak gue sendirian disini mana jalanan sepi hutan lagi" ketus nya
" mana gue tau Lo jatuh" jawabnya Yang diikuti tawa mereka.
"Ada ada aja sih,udah ah ayo" ucap Daffa yang melajukan motornya dan diikuti motor yang lainnya
****
"Kok kalian lama banget si?" Ketus Shintya yang sudah tiba duluan dan sedang berada di parkiran perkebunan.
"Liliana jatuh" ucap Daffa
"Hah jatuh KK bisa?" Tanya Naveen
"Bisa lah" ucap Hazna yang diikuti tawa mereka kembali
"Lagian Lo Veen asik banget sama Shintya yang lain pada putar balik, Lo malah lurus terus" celetuk Vino
"Ya tandanya dia nyaman sama gue sampe gak nyadar"ceplos Shintya dengan PD nya
"Geer banget Lo" ketus Naveen
"Beneran gue gak tau" sambung Naveen
"Udah ah yuk biar cepat" ajak Putri
"Mana rumahnya?" Tanya Randhi
"Tuh" tunjuk Shintya
Pada rumah sederhana yang berada dibawah, saat ini mereka sedang berdiri yang dikelilingi ntah itu kebun atau hujan yang jelas rindang sama pohon pohon besar."Ini permukiman atau gunung si?" Ceplos Susanto
"Ini gunung yang ada permukiman nya" tegas Naveen
"Jalan nya lucu, hati hati" ringis Teefany saat menuruni jalan tanah itu.
Satu demi satu mereka berjalan turun melewati jalan licin itu akibat hujan tadi.
"Hati hati Na" ujar Vino yang berada d belakang Hazna yang sedang berpegangan dengan Putri.
"Iya"jawabnya.
*****
J
am sudah menunjukkan pukul 17.00 mereka satu persatu pamit pada ibu ana dan mengucapkan agar cepat sembuh.
"Hei kita langsung ke rumah nya Shintya aja, jadi gak akan numpang sama kalian lagi" ucap Teefany
"Oh emang rumah Shintya Deket dari sini?" Tanya Rizqi
"Iya tinggal turun dikit"
"Berarti rumah Lo gunung" celetuk Suryana yang membuat mereka terkekeh.
"Serah Lo, " ketus Shintya
"Duluan ya" pamit Liliana dan langsung meninggalkan mereka.
"Na" panggil Naveen pada Hazna yang ingin melangkahkan kaki nya.
Mendengar suara panggilan dengan refleks dia membalikan badannya.
Byuurrr
Air itu membasahi wajah serta rambutnya, sontak membuat yang lainnya tertawa.
Dan Hazna?
Dia kaget yang langsung mematung dengan mata tertutup."Haznnaa" tegur putri yang melihat temannya basah kuyup bagian wajah saja.
"NAAVEEENnnnn"erangan itu keluar layaknya erangan sang raja hutan yang terbangun kan dari tidurnya.
Air minum yang setia di dalam tasnya tiba tiba di keluarkan untuk membalas perbuatan cowok itu.
Melihat itu mereka semua langsung berlari menaiki jalan tanah yang melalui tadi, tapi lain dengan Putri dia masih setia berada di samping nya .
Asiikk :v
"Naveennn jangan lari Lo" teriak Hazna yang berusaha naik ke atas mengejar Naveen dengan melempar lemparkan air.
"Gak bakalan kena PA" ledek Naveen yang diikuti tawa teman cowok lainnya.
"Put ada air lagi gak? Kalo ada yang kemasan gelas" pinta nya dengan menunjukan pupil eyes nya
"Nih" dengan sigap Hazna langsung mengambil itu dari tangan putri.
Langkah demi langkah dia menaiki jalan itu, jarak nya dengan Naveen kini tak jauh.
Disemprot Kanya air tersebut, Naveen ingin menghindar tapi nihil air itu sudah mengenai baju yang sekarang basah.
"Hahahaha Lo kena juga" teriak dari Randhi yang membuat mereka semakin terkekeh.
"Awas Lo Na" ucap Naveen yang langsung mengambil butiran tanah untuk di lemparkan kebawah nya.
"Issh Naveen Lo gila" teriak Hazna yang sambil menghindar.
Keadaan tanah yang licin membuat Hazna tergelincir jatuh .
Serentak membuat mereka menertawakan Hazna kecuali Naveen.
Dia langsung berlari kebawah yang mungkin niat menolongnya.
Tapi Hazna sudah terlebih dahulu di tolong oleh Putri.
Ya jelas putri ada di samping Hazna sedang Naveen? Kan sudah ada di atas dengan yang lainnya.
Tawa dari mereka tiba tiba terhenti ketika melihat Naveen.
Kini Naveen sudah berada di hadapannya. Kesempatan buat dia membalaskan dendam , dengan reflek Hazna membuka tutup botol dan mengguyur kan air itu ke wajah Naveennn.
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.