"Ya ampun asap semua, kalian mau bunuh diri" celetuk putri yang melihat ruangan itu penuh dengan asap rokok
"Tuh s Naveen dari tadi nge rokok terus" jawab Randhi
"Lo juga sama Ran" ceplos Naveen
"Banyakan lo lah" ketus Randhi
"Udah ah kalian tuh sama aja" ucap Hazna menghentikan perdebatan mereka.
"Ada apa Na? Musik nya Belum selesai" tanya Naveen
"Gue mau ke warung, kalian mau beli apa gitu" jawab Hazna
"Beliin gue rokok" celetuk Naveen
"Lo gila Veen, demen banget sama rokok ya. Mau 10 bungkus? Terus semuanya lo emut tuh sampe habis sama bungkus bungkus nya sekalian" ucap Hazna meledek pada Naveen
" lo gila Na, lo mau bunuh gue apa, nyuruh ngerokok sekaligus 10 bungkus" ketus Naveen
"Bukan gue yang ngebunuh lo, tapi rokok yang membunuh mu" ceplos Hazna
"Wessss, gue suka kata kata lo" ucap Randhi yang di sertai dengan tepuk tangan
"Buruan Veen berapa bungkus" tanya Putri yang sudah lama menunggu
"1 bungkus aja, nih uang nya" jawabnya yang langsung memberikan uangnya ke Hazna.
"Yuk put" ajak Hazna dan langsung meninggalkan mereka.
*****
Senja telah datang, tetapi mereka masih berada di rumah Nina.
"Na, pulang yu, udah sore. " ajak Putri yang sudah khawatir
"Yaudah, ayo. Tinggal menghafal lirik nya ya kan? " ucap Hazna
"Iya Na" seru Nina
"Terus gue pulang gimana? Udah sore mana jauh ke jalan raya" ketus Putri
"Anterin sama Naveen aja" jawab Hazna
"Emang lo mau nganterin gue?" tanya putri pada Naveen yang sedang mengisap rokoknya.
"Sama lo aja Na" perintah Naveen
"Gue gak bawa motor Veen" ketus Hazna .
"Pake motor gue" celetuk Naveen
"Gue gak bisa naek motor gede" seru Hazna
"Oh iya gue lupa, badan lo kecil mana bisa bawa motor gede" ceplos Naveen
"Sama Randhi aja" ucap Nina
"Gue belum lancar bawa motor, kalo dari rumah tapi gue bisa soal nya deket,kalo ini jauhhh" jelas Randhi
"Oh iya kan gue punya motor metic, jadi Hazna bisa pke buat ngenterin Putri " ucap Nina
"Yaudah deh pinjem dulu yah" ujar Hazna
"Oh lo punya motor, kenap gak di pake si? " tanya Randhi
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.