"Mohon perhatian nya, sebentar lagi kan kita pergantian semester, karna ujian minggu kemarin sudah selesai. mulai dari sekarang kelas kalian pindah jadi ke bawah, soal nya ini mau di pakai lab komputer yang baru. Mulai kemas kemas ya" Jelas guru itu, dan kemudian melangkah meninggalkan kelas lagi.
"Hah pindah? " teriak Kania
"Laah kok" teriak Ainun
"Yahhh" ketus mereka.
Suasana gaduh yang diciptakan mereka.
"Eh tenang di kelas itu lebih nyaman, ada AC, karpet, galon, gudang juga ada " jelas Syarif
"kita pidah sekarang, pindahin semua barang barang " ucap Naveen dingin
Dengan gaduh nya mereka mulai memindah mindahkan barang ke bawah.
"Semoga kejadian di kelas ini tidak terulang di kelas sekarang" dengus Hazna dalam hatinya.
*****
Hari ini adalah semester terakhir untuk mereka bersama, tak terasa beberapa bulan lagi mereka akan segera berpisah. Karena perpisahan sudah berada di ambang pintu.
"Hei gimana kabar nya? Gue kangen banget "
"Gimana liburan nya? "
"Lo baik kan? "
" lo taun baruan kemana? "
"Aduh kangen yah"
Suara itu keluar dari mulut mereka, yang baru saja berpisah selama dua minggu ini.
Ya ini adalah semester baru, ajaran baru, kelas baru, tetapi semester terakhir.
"Aaaaaaaa guee kangeenn banget sama kalian " teriak Nadhia sambil memeluk Putri, Hazna dan Ainun.
"Gue juga" ucap Putri
"Apalagi gue" teriak Hazna
"Ahh gue juga" sambung Ainun
"Aduh aduh pengap gue" ucap Hazna yang terhampit ketiga temannya itu.
"Tempat duduknya tetep di depan ya Na" tunjuk Ainun pada bangkunya. Yang sekarang bukan lagi dekat dengan pintu.
Pintu kelas itu ada di belakang, jadi bangku yang paling belakang dekat dengan pintu masuk.
"Oke" jawabnya sembari duduk.
"Kok belum ada guru ya" tanya Nadhia polos
"Baru juga masuk, masa udah ada guru" ketus Putri
"Eh Naveen" sambut Daffa pada Naveen
"Ini bangku gue? Gue pengen sendiri" tanya Naveen tiba tiba
"Iya deh serah lo" ketus Daffa.
"Na Bangku Naveen jauh banget, paling pojok " ceplos Putri yang dari tadi mereka memperhatikan kedatangan Naveen
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.