Tiga hari sudah berjalanya latihan, tetapi itu di khusus kan untuk para cowok yang sudah duluan latihan.
Jam terakhir pelajaran sudah selesai.
"Yang ikut lomba sini dulu! " teriak Vino dari bangku Naveen
Mereka berkumpul di belakang, disana ada Hazna juga.
"Pulang sekolah kita semua latihan, untuk cewek juga sekarang mulai latihan, tapi di rumah siapa? " ucap Naveen
"Oke, di rumah gue aja yuk" ajak Tami.
"Yaudah ayo di rumah lo, tpi alat musik celempungnya sekarang di pindahkan ke rumah lo ya" Naveen kembali berkata.
"Oke, "jawab mereka serentak.
Celempung : salah satu alat musik khas sunda yang semua alatnya terbuat dari bambu.
"Untuk cewe langsung ke rumah gue aja ya" celetuk Tami
"Oke siap, ayo kita hijrahkan barang barang nya" ucap Randhi dengan semangat
*****
Tak ada sepatah kata pun Naveen pada Hazna, walaupun mereka latihan bersama dari siang sampai sore."Veen udah sore, balik aja ya" Ucap Rosyanti
"Oh iya, sekali lagi deh. Ntar pulang di anterin sama nih para cowo kan banyak" jawab Naveen.
"Okee janji ya mau nganterin sampe depan rumah" cetus Shintya
"Siap" teriak suryana
"Besok gak latihan kan? " tanya Shintya.
"Nggak, kita latihan dari senin aja,besok kalian istirahat" Jawab Naveen.
Naveen kembali memainkan musik celempung yang paling utamanya. Vino memegang alat musik kahon, suryana dan Daffa main gitar. Dan yang lainnya alat celempung yang tersisa.
Tanpa gairah di wajah Hazna, sembari tadi dia terus menunduk dengan jari jari yang memainkan handphonenya.
"Cepet pulang" itulah yang dipikirkan Hazna.
Dan akhirnya latihan ini selesai."Na gue anterin yah"ucap Vino yang menghampiri Hazna yang sedang memakai sepatu.
Naveen mendengar itu hanya menghela kan nafas panjangnya.
"Gak vin makasih, jam segini masih ada angkot kok" jawab Hazna
"Yahh, kan Shintya sama Rosyanti juga mau di anterin sama yang lain, masa lo naik angkot sendirian" jelas Vino
"Terus gue sama siapa? " teriak Randhi yang berdiri di pinggir Naveen
"Lo tungguin di sini lah, ntar gue jemput lagi" jelas Vino
"Yah Vin lo jahat" ketus Randhi
"Lo gue anterin" Ucap Naveen polos, dengan mata yang menatap Hazna.
"Nganterin siapa? Gue atau Hazna? "Tanya Randhi sembari menepuk bahu Naveen.
"Lo lah" jawab nya singkat.
"Gue duluan ya, sampai jumpa besok" ucap Shintya yang tiba tiba sudah Naik motor dengan suryana.
"Oke" teriak mereka serentak.
Shintya sudah pulang, dan Rosyanti menyusulnya dengan di antarkan oleh Daffa, dan Riqzi sudah pergi dari tadi tanpa pamit. Kini tinggal tersisa Naveen, Hazna, Vino, Randhi dan pemilik rumah.
"Na lo yakin mau naik angkot? " tanya Tami
"Iya lah" jawabnya singkat.
"Takut lo kalo naik angkot sendirian nanti di culik gimana? Mending di anterin sama gue" pinta Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
HazNaveen
RandomCinta tak terungkap dengan kata melainkan dengan perbuatan Yang mengerikan.