Part 14

11 0 0
                                    

Setelah semuanya selesai di mulai dari latihan bahkan perlombaan pun sudah selesai dilaksanakan.

Tapi hasil dari perlombaan itu sangat mengecewakan, tidak dak sesuai dengan harapan.

"Bapa minta maaf pada kalian, bapa kira kalian yang akan menang dalam lomba kemarin, karna banyak sekali pendukung kalian waktu itu. Bapa gak tau yang menang siapa karna bapa gak jadi juri waktu itu." jelas Pak Agung guru seni musik.

Semuanya menunduk terdiam, tak ada kata yang keluar dari mulut mereka .

"Kalo kalian ingin sekali menang, bapa akan kasih kalian piala yang tersisa di ruangan TU" sambungnya

"Nggak pak makasih, kita gak menginginkan piala atau menghargaan dari bapa sekarang. Kita iklas kok gak menang juga, setidaknya kita tidak mendapatkan hujatan dari yang menang." jelas Naveen mewakili semuanya.

"Iya bapa ngerti, dari itu bapa minta maaf,sekarang bapa memberikan tugas ke semua kelas XII untuk mengaransemen lagu Asia yang telah kalian pelajari. Dan kalian buktikan bahwa kelas kalian lah yang terbaik dan mendapatkan nilai tertinggi. Kalian harus bangkit kembali, agar semua siswa di sini percaya bahwa kalian lah juarnya" jelas kembali guru itu.

Hening lagi .....

"Kalian siap? Semua orang di kelas ini terlibat gak ada kelompok. Misal kan 4 orang memainkan musik sisa nya bernyanyi, siap kan?" sambungnya lagi

Gak ada jawaban.

"Naveen siap?" tanyanya

Dan menunggu jawaban Naveen

"Eemmm iya pak" jawab Naveen

"Oke bapa tunggu minggu depan,,sekarang udah waktunya istirahat" ucap pak Agung dan langsung meninggalkan kelas.

Di ikuti oleh mereka yang meninggalkan kelas dan pergi ke kantin.

"Ayo Na" ajak putri dan Ainun

"Iya bentar" jawabnya.

Mereka pergi ke kantin tapi tak lama mereka sudah kembali.

Hazna dan ketiga sahabatnya sudah berada di dalam kelas dan yang lain nya sedang berada di teras depan kelas.

"Gimana nih Veen? " tanya Liliana

"Eem gue bagi bagi buat musiknya" jawabnya

Mereka sedang mendiskusikan untuk aransemen lagu yang punya waktu seminggu

"Gue sama Daffa main gitar, dan lo Vin, lo pegang celempung yah" jelas Naveen pada mereka.

" eem gak ada yang megang piano?" tanya Shintya yang berharap dirinya

"Eemm boleh" jawab Naveen

"Siapa?" Tanya Shintya kembali

"Siapa ya? " ucap Naveen memikirkannya.

Shintya berharap Naveen menyebutkan dirinya

"Vin Coba panggil Hazna " suruh Naveen

"Haznaaaa" panggil Vino dari luar

"Iya apa Vin? " tanya Hazna

"Kata Naveen sini" ucap nya

"Issh ngapain sih" dengus Hazna

"Buruan" teriak Vino lagi

"Sana sana" usir Nadhia

"Issh " dengus Hazna kesal dan langsung keluar menghampiri Naveen

"Ada apa Veen? " tanya Hazna to the point

"Lo main piano yah" ucap nya

"Hah? " ucap nya kaget

HazNaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang