Part 38

0 0 0
                                    

Siang hari nya menjelang ulang tahun Rosyanti.

"Sebelum ibu keluar ada yang mau di tanyakan?" Tanya guru yang baru saja mengajar

"Bu sekarang ada pengayaan lagi?" Tanya Naveen anggota membuat seisi kelas tak sabar mendengarkan jawabannya.

"Iya pengayaan, kan itu setiap hari" jelas guru itu

"Tapi kemarin libur" celetuk Rizqi

"Kemarin guru nya pada rapat, yah sekarang mulai lagi pengayaan"

"Yahh Bu" dengus mereka serentak.

"Kalo gitu kalian boleh istirahat" ucap guru itu yang langsung meninggalkan kelas.

Istirahat kedua ini yang cukup panjang.

Plaakk

Satu tepisan berhasil mendarat di kepala bagian belakang cewek yang sedang duduk bersama ketiga sahabatnya.

"Issh" ringis cewek yang tanpa dosa itu.  Ia sudah menebak sang pelakunya

"Mau Lo apa sih?" Dia langsung berdiri menghadap laki laki itu.

"Gue mau berantem sama Lo," celetuk lelaki tersebut yang langsung mendaratkan pukulan di tangan atas Hazna.

"Naaveeennn.."

Dengan sigap Hazna ingin membalas perbuatan sosok laki laki itu yang kelakuan nya berubah ubah

"Gak usah di bales" tangan Hazna yang tertangkap oleh Ainun

"Kali ini aja" pintanya

Dia langsung menghampiri Naveen yang sudah berada di bagian belakang  yang tidak ditempati bangku.

Lama mereka berlarian ke sana kemari dan saling melempar pukulan.

"Mi Lo dari tadi ketawa Mulu, bukannya bantuin" celetuk Hazna

"Habisnya kalian kaya Tom and Jerry sih. Nanti ya gue bantuin kalo Lo kalah dari s Naveen" jawabnya yang dari tadi nonton dengan mengunyah cemilan.

Sahabat Hazna hanya menggeleng gelengan kepala melihat tingkah mereka.

"Lo bisa diam gak si" teriak Shintya yang baru saja datang dengan Liliana dan Teefany

"Gak bosan ya kalian tiap hari ribut Mulu" sindir Teefany

Tak di dengar oleh Naveen, dia terus saja mengejar Hazna.

Hazna berlari menuju kantin utama agar Naveen berhenti mengganggunya.

"Veen udah lah"

"Veen Lo gak malu ? Ini kantin"

"Jangan mendekat Veen"

Teriak Hazna di luar kantin yang memang sudah sepi hanya ada dua siswi yang sedang duduk.

Naveen mendekat , Hazna terus berjalan mundur dengan rasa takut.

"Veen veen"

"Veen tuh pacar Lo ya"
Ucap Hazna yang berusaha mengalihkan Naveen.

"Bodo amat"

"Bener itu pacar Lo liatin"

"Bodo amat na"

"Issh, Veen tuh cewek yang di sana kaya ya suka deh sama Lo, nanti dia cemburu liat Lo deketin gue"

"bodo amat" celetuknya yang langsung menangkap tangan atas Hazna bukan menggenggam lembut melainkan mencengkram.

Mata indah Naveen menangkap lembut mata Hazna

HazNaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang