Perhatikan keterangan waktu yang tercatat dalam cerita.Seoul, 04:25
Kelopak mata yang sempat tertutup perlahan terbuka, Taehyung mengarahkan pandangan nya ke samping dan di sanalah Hoseok masih terlelap. Semilir angin pagi buta yang sedikit menerbangkan gorden yang menutupi jendela terangkat ke udara dan itu berarti jendela kamar mereka tidak tertutup, namun itu bukanlah masalah utama karna masalah utama pagi itu adalah ketika ia merasakan sesuatu yang basah jatuh dari matanya dan menyusuri pipinya.
Perlahan dia menggerakkan tangan kirinya untuk menyentuh pipinya dan saat itu juga dia benar-benar merasakan bagaimana air itu melepaskan diri dari kelopak matanya meski ia tak merasa ada hal yang harus membuatnya menangis, tapi kenapa? Kenapa air matanya keluar begitu saja? Kenapa? Itulah yang mengisi pikiran kosong Taehyung saat ini.
Berbekal penerangan yang sangat minim, perlahan dia menurunkan tangan nya dan membuka telapak tangan nya tepat di hadapan nya dan di detik itu pula entah apa yang terjadi padanya, dia mulai menangis meski ia berada dalam keadaan yang baik.
Dia tidak tahu, dia tidak ingin menangis tapi kenapa dia tidak bisa menolak untuk menangis. Kepalanya tertunduk dengan telapak tangan yang sebelumnya ia lihat kini telah menutupi sebagian wajahnya, dia menangis dengan suara yang begitu lirih hingga suara tangisnya tidak akan mampu membangunkan Hoseok atau pun orang-orang yang berada di kamar berbeda. Untuk pertama kalinya setelah malam mengerikan itu berlalu, dia kembali menangis tanpa satupun alasan yang ia miliki.
Daegu, 04:26
Di dalam ruangan gelap itu, Im Changkyun terduduk di lantai tepat di sudut ruangan setelah sebelumnya terbangun di tengah tidurnya. Perasaan aneh yang kembali menghantuinya setiap waktu telah kembali bersamaan dengan mimpi buruk yang menghantuinya hampir setiap malam.
Dia ingin lari, namun dia sadar jika dia keluar dari kamarnya maka Jooheon akan mencemaskan nya meski dia yakin bahwa Jooheon tidak akan tahu jika dia pergi dari rumah saat itu juga karna kamar mereka yang berbeda. Namun dia lebih memilih menyembunyikan diri dari langit gelap Daegu dengan kedua lutut yang terlipat di depan tubuhnya dan kepala yang menunduk.Namun kediamannya tak bertahan lama ketika pendengarannya menangkap sesuatu, perlahan dia mengangkat wajahnya dan mengarahkan nya ke langit-langit kamarnya yang gelap ketika ia mendengar suara tangisan memenuhi pendengaran nya.
Suara tangis yang awalnya terdengar samar dan semakin menjadi jelas di setiap detik nya, dia mengarahkan pandangan nya ke sekeliling dengan raut wajah yang kebingungan. Merassa bahwa apa yang kini ia dengar tidaklah nyata, merasa bahwa dia masih berada di alam mimpi, tapi kenapa semua terasa begitu nyata.Dia segera bangkit, bergegas keluar dari kamar dan berjalan dengan terburu-buru menuju kamar Jooheon yang terletak di samping kamarnya. Dia membuka pintu kamar Jooheon yang sedikit lebih terang di bandingkan dengan kamarnya.
"Hyeong." Gumamnya dengan suara berat yang terdengar sedikit gemetar, diapun segera menghampiri Jooheon tanpa menutup pintu terlebih dulu. Namun sebelum ia berhasil membangunkan Jooheon dia lebih dulu kehilangan kesadaran nya dan jatuh menindih Jooheon yang sama sekali tak terusik akan pergerakan kecil di sekitarnya.
Busan, 04:27
Hal yang serupa juga terjadi di Busan, di tempat yang berbeda namun dalam waktu yang hampir bersamaan. Kim Hanbin membuka matanya namun bukan berarti dia kembali mendapatkan kesadaran nya karna hanya tatapan kosonglah yang hanya tertuju pada langit-langit kamar di saat tak ada pergerakan lain selain kelopak mata yang sesekali berkedip dan juga cairan merah yang tiba-tiba keluar dari sudut matanya.
Incheon, 04:28
Begitupun dengan Seungcheol yang kini terduduk di barisan bangku terdepan di dalam Gereja dengan sebuah Alkitab yang berada di tangan nya, setelah terbangun dari tidurnya dia memutuskan untuk berdiam diri di dalam Gereja dengan pikiran kosong yang di penuhi oleh kebingungan di saat ia masih merasakan kakinya yang menapak di tanah, namun kenapa semua terasa begitu tak nyata baginya.
Bagaimana cara orang lain berinteraksi dengan nya, bagaimana cara dia berbicara, bagaimana dia bernapas, bagaimana dia hidup. Semua terasa tak nyata baginya, semua terasa seperti sebuah mimpi yang tak ingin berakhir dengan mudah.
Pagi itu, di saat langit yang masih gelap, di saat udara yang masih membeku. Benang transparan mencoba mengikat mereka kembali, dalam ingatan yang terkubur bersama luka yang menjerat takdir mereka, lalu bangaimana dengan Neverland?
Tak ada yang bisa di dapat dari sana di saat tanah Suci Neverland yang subur telah menjadi tanah mati dengan hamparan rumput yang mati dan pepohonan yang kering, tanah mati dimana tak menunjukkan satu kehidupan sama sekali.
Bahkan udara terasa begitu mati. Neverland yang membunuh dirinya sendiri ketika sang Tuan yang terbunuh malam itu. Neverland yang mengikuti Tuan nya dan akan kembali hidup asal Tuan nya bersedia untuk kembali, tapi kapankah itu?Selesai di tulis : 30.07.2019
Di publikasikan : 07.08.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]
FantasySERIES KEDUA DARI THE CLAN : CHAPTER 3 ~ WAKE ME UP [BATTLE WITH THE DEVIL] Lee Minhyuk. Seorang Raja dengan Tahta yang abadi, seorang Raja yang mengawali perjalanan panjang Neverland, seorang Raja yang paling berdosa. Dia kembali untuk hari pembeba...