00:19

358 58 59
                                    

    Namjoon membuka pintu Gereja dan menarik perhatian dari Pendeta Shin yang tengah terlibat pembicaraan dengan Seungcheol. Di ikuti oleh Taehyung yang berjalan di belakangnya, dia pun melangkahkan kakinya memasuki Gereja. Mendekati kedua orang yang masih berdiri tepat di bawah anak tangga.

    "Apa kabar?" sapa Namjoon di iringi tundukan ringan ketika telah mencapai tempat Pendeta Shin dan juga Seungcheol.

    "Kau rupanya, kapan kau datang?"

    "Aku baru saja sampai. Yoongi Hyeong merasa khawatir karna mereka berdua tidak juga kembali, oleh sebab itu dia mengajakku untuk datang kemari. Senang bisa bertemu dengan Pendeta Shin lagi."

    Senyum tipis Pendeta Shin perlahan mengembang, namun di antara percakapan hangat keduanya. Tanpa mereka ketahui bahwa dua pemuda di samping mereka saling beradu pandang dengan raut wajah yang tak menunjukkan apapun namun dengan tatapan mata yang begitu intens.

    "Kalau begitu, di mana Yoongi sekarang?"

    "Dia berada di tempat Seokjin Hyeong. Aku minta maaf karna sikap kami yang tidak sopan ini." Namjoon tersenyum canggung, menyadari hal pertama yang harus di lakukan ketika bertamu adalah menemui Tuan rumah. Dan yang mereka lakukan justru sebaliknya.

    "Tidak masalah, kalian sudah ku anggap seperti putraku sendiri."

    "Ye, tapi tetap saja ini adalah hal yang kurang sopan."

    Pendeta Shin tertawa ringan untuk mencairkan suasana sebelum kembali melontarkan sebuah pertanyaan, "bagaimana kabar adik-adikmu yang lain?"

    "Mereka baik-baik saja. Sebenarnya Jungkook ingin ikut kemari, tapi Jimin berada di rumah sendiri sehingga dia harus tinggal untuk menemani Jimin."

    "Ah... Begitu, tidak apa-apa. Mungkin kami bisa bertemu di Seoul suatu hari nanti."

    "Ah, begini. Kedatanganku kemari adalah untuk memanggil Pendeta Shin, Yoongi Hyeong mengatakan ingin bertemu dengan Pendeta."

    "Baiklah kalau begitu, aku akan menemuinya sebelum dia bertambah marah lagi." ujar Pendeta Shin yang di tujukan untuk sebuah candaan karna pada dasarnya, Pendeta Shin telah memahami karakter dari setiap adik-adik Seokjin.

    Mengikuti langkah Pendeta Shin, Namjoon turut meninggalkan Gereja dengan sedikit perbincangan ringan yang mengiringi langkah mereka, dan tanpa mereka sadari bahwa kedua pemuda yang tinggal, masih mengunci pandangan satu sama lain.

    Terlihat kebingungan dalam tatapan yang terkesan kosong milik kedua pemuda tersebut, namun tatapan kosong di mata mereka nyatanya berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di hati mereka.

    Perasaan tak tenang itu semakin menyelimuti hati mereka ketika kedua pasang netra itu saling di pertemukan. Perasaan tak asing yang mulai menganggu keduanya di saat tak ada satupun yang bersedia memulai sebuah pembicaraan.

    Di sisi lain, meninggalkan kedua pemuda tersebut. Pendeta Shin dan juga Namjoon masuk ke dalam kamar yang di tempati Seokjin, dan di sanalah mereka menemukan kedua orang yang duduk berdampingan di tepi ranjang.

    "Kau sudah bangun?" teguran kecil Pendeta Shin yang di tujukan untuk Seokjin.

    Seokjin hendak berdiri, namun Yoongi menahan bahunya dan justru ia lah yang berdiri berhadapan dengan Pendeta Shin dengan raut wajah datarnya yang masih menunjukkan kekesalan.

    "Lama tidak bertemu, Yoongi. Bagaimana kabarmu?"

    "Kita perlu bicara."

    Perkataan tak terduga dari Yoongi yang mengejutkan Namjoon dan juga Seokjin, tapi tidak dengan Pendeta Shin yang masih bertahan dengan sikap tenangnya.

WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang