00:11

360 53 0
                                    

    Seokjin terlonjak dari tidurnya, sejenak dia melalukan peregangan pada bagian lehernya sembari menguap. Dia kemudian melihat jam tangannya dan sebelah alisnya sekilas terangkat ketika menyadari bahwa ia telah tidur selama tiga puluh menit.

    "Apa saja yang dia lakukan? Kenapa belum kembali?" gumamnya dan tersentak ketika tak melihat Taehyung di tempat terakhir ia melihatnya.

    Dia pun keluar dari mobil dan segera mengedarkan pandangannya ke sekeliling sembari tangannya menutup pintu mobil. Guratan heran yang berganti menjadi sebuah kekhawatiran ketika pandangannya tak mampu menjangkau sosok Taehyung.

    "Kemana anak itu?"

    Dia kemudian segera memasuki hutan untuk menemukan keberadaan Taehyung. Karna sungguh, di antara para adiknya yang lain, Taehyung lah yang paling ia khawatirkan setiap waktunya dan bahkan tiada hari tanpa memikirkan anak itu.

    "Taehyung-a..."

    Dia semakin berjalan masuk ke hutan, dan semakin langkah itu bertambah cepat, semakin besar pula kekhawatiran yang ia rasakan. Ia sempat beberapa kali meneriakan nama Taehyung, berharap bahwa Taehyung menanggapinya.

    Setelah berjalan tidak terlalu jauh dari tempat di mana ia meninggalkan Taehyung sebelumnya, langkahnya terhenti, namun raut wajahnya terlihat panik. Dia pun mengeluarkan ponselnya, berniat menghubungi Taehyung. Namun sedetik kemudian dia menyesalkan tindakannya, mengingat bahwa Taehyung tidak memiliki ponsel karna alasan pemuda itu yang tak bisa menggunakannya.

    Dia menggaruk kepalanya, semakin frustasi dan kembali mencari Taehyung. Tak perduli seberapa jauh ia telah masuk ke dalam hutan.

    "Kim Taehyung.... Kau mendengarku? Ya! Cepat kembali!"

    Masih tak ada respon selain suaranya yang menggema di tengah hutan belantara. Dia kembali berlari dan tak sengaja tersandung akar pohon yang mencuat keluar dan membuat tubuhnya tersungkur dengan siku yang menahan beban tubuhnya.

    "Aish, harusnya aku tidak membiarkannya sendiri." gumamnya dan mencoba untuk bangkit.

    Namun saat itu, pandangannya menangkap sosok Taehyung yang berada tidak jauh di hadapannya. Dia segera bangkit dan berlari menghampiri Taehyung yang duduk berlutut membelakanginya.

    Tepat setelah ia menjangkau tempat Taehyung, dia menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Taehyung dan segera memegang kedua bahu Taehyung tanpa bisa meredam kekhawatiran yang benar-benar ia tampakkan di wajahnya.

    "Apa yang kau lakukan di sini?"

    Seokjin tertegun ketika mendapati Taehyung yang tengah menangis tanpa suara, dan niat untuk memarahi pemuda itupun sirnah dalam sekejap.

    "K-kenapa, kenapa kau menangis?"

    Nada bicaranya merendah, dia pun dengan hati-hati menangkup wajah Taehyung dan sedikit mengangkatnya. Bisa di lihat olehnya bahwa Taehyung tengah menahan isak tangisnya.

    "Apa yang terjadi?"

    "H-hyeong." lirih Taehyung.

    "Ada apa denganmu? Apa yang sudah terjadi?"

    "Aku sudah menghancurkan tempat itu."

    Taehyung kembali berujar dengan tangis yang membuat suaranya tak begitu jelas dan juga jari telunjuk yang menunjuk ke arah tanah mati Neverland. Seokjin menurunkan tangannya dan mengikuti arah yang di tunjuk oleh Taehyung dan merasa aneh karna yang di lihat oleh Seokjin adalah hutan belantara yang masih hijau dan bukannya tanah mati Neverland.

WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang