Hyungwon kembali menapakkan kakinya di lantai kayu rumah sederhana Neverland dan langsung di sambut oleh tatapan tak bersahabat milik Minhyuk, tepat saat ia membuka pintu kayu tersebut.
Tak beranjak dari tempatnya berdiri, Minhyuk lebih memilih menunggu hingga Hyungwon yang datang sendiri ke hadapannya.
"Apa yang terjadi?" pertanyaan itu terucap ketika keduanya telah saling berhadapan.
"Aku tidak harus menjelaskannya padamu."
"Kau harus!" ucap Minhyuk dengan sedikit penekanan. "Kau yang membawa kami kemari ... kaulah orang yang harus menjelaskan semuanya."
"Sebentar lagi mereka akan pulang, aku akan menjelaskannya saat itu tiba."
Hyungwon berjalan masuk, namun langkah itu terhenti tepat saat ia akan melewati tempat Minhyuk.
"Kenapa hanya tiga?" pertanyaan itulah yang menghentikan langkah Hyungwon.
"Jangan kau pikir bahwa aku bisa menghidupkan seseorang yang sudah mati." Pandangan keduanya kembali di pertemukan.
Hyungwon kembali berucap, "aku tidak bisa melakukannya."
"Jadi kau sebut apa semua ini jika kau menyangkal hal itu?"
"Aku hanya memutar waktu yang mereka miliki dan mengembalikan jiwa mereka. Tapi ketahuilah ... mereka yang sudah tertimbun oleh tanah, tidak lagi memiliki sebuah waktu." Hyungwon kembali melangkahkan kakinya dan benar-benar menghilang dari pandangan Minhyuk.
Minhyuk bingung, sedih dan juga marah dalam waktu bersamaan. Semua terlalu rumit dan menyakitkan. Jika Taehyung masih ada, lalu di manakah dia berada sekarang?
Membawa kebingungannya itu menemui kegelapan yang menyelimuti Neverland berkabut. Minhyuk berjalan menyusuri hutan mati tanpa arah tujuan. Dia hanya ingin berjalan dan terus berjalan hingga tak lagi ia temui rasa sakit yang kerap kali menghimpit dadanya, namun tanpa ia sadari bahwa ia tak pergi seorang diri. Karena si penjelajah waktu diam-diam mengikutinya hanya untuk memastikan bahwa Tuan dari Neverland itu tidak keluar dari hutan Neverland.
Seoul, 03:45
Berjalan seorang diri di jembatan yang membentang di atas sungai Han. Sejenak Jimin menghirup udara dingin pagi itu bahkan di saat kegelapan masih sepenuhnya menutupi Seoul. Kematian Namjoon membuat hatinya terusik dan ia datang ke sana hanya untuk menenangkan diri ketika ia yang terlalu lemah untuk menahan air mata di hadapan para saudaranya.
Sejenak langkah itu terhenti dengan pandangan yang terjatuh pada sungai Han yang tampak gelap. Tatapan sayu yang terkesan kosong, membuat siapapun yang melihatnya pasti mengira bahwa ia ingin menjatuhkan diri ke sungai Han saat itu juga. Tapi tidak dengan Jimin. Pemuda itu bahkan tidak bisa memikirkan apapun dan tidak berniat menjatuhkan diri ke sungai Han. Dia hanya membutuhkan ketenangan, dan ketenangannya itu terusik ketika ia mendengar deru napas di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]
FantasySERIES KEDUA DARI THE CLAN : CHAPTER 3 ~ WAKE ME UP [BATTLE WITH THE DEVIL] Lee Minhyuk. Seorang Raja dengan Tahta yang abadi, seorang Raja yang mengawali perjalanan panjang Neverland, seorang Raja yang paling berdosa. Dia kembali untuk hari pembeba...