00:33

285 46 15
                                    

    Seoul, 23.45

    Taehyung terbangun di tengah tidurnya. Kelopak mata yang baru saja terbuka itu menemukan langit-langit ruangan berwarna putih. Terdiam cukup lama, pandangan Taehyung lantas terjatuh pada sosok Jungkook yang tidur dalam posisi duduk di samping ranjang dengan kepala pemuda itu yang menyandar pada ranjang.

    Taehyung menarik tangannya yang digenggam oleh Jungkook. Dia kemudian bangkit, melepas infus begitu saja dan turun dari ranjang.

    Mungkin dia ingin pergi ke kamar mandi.

    Sementara di sudut lain bangunan itu, tepatnya di atap gedung. Yoongi berdiri di dekat pembatas gedung, menikmati pemandangan kota Seoul di malam hari. Namun sayangnya semua tak seperti yang terlihat. Saat ini Yoongi tengah mengalami perdebatan batin, dan setelah insiden pemukulannya pada Taehyung pagi tadi, hingga saat ini Yoongi belum bertemu dengan rekan-rekannya. Dan sepertinya Jungkook tidak memberitahukan insiden itu kepada yang lainnya. Karena jika Seokjin mengetahui hal itu, sudah pasti dia akan langsung menemui Yoongi.

    Setelah cukup lama berdiri di sana, Yoongi kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Seokjin. Menunggu beberapa saat hingga telepon tersambung.

    "Hyeong," Yoongi menegur lebih dulu.

    "Kau berada di rumah sakit?"

    Yoongi bergumam sebagai jawaban.

    "Kau tidak pulang?"

    "Ada yang ingin kuberitahukan padamu."

    "Tentang apa?"

    Terdapat keraguan dalam sorot mata Yoongi saat itu, namun ia tak bisa lagi menahan diri untuk tidak mengatakan apa yang mengganggu hatinya.

    "Pastor yang kau temui di Incheon. Dia ... sudah membohongimu."

    "Apa yang kau bicarakan?"

    "Iblis itu ... masih ada."

    "Yoongi, jangan bicara sembarang. Kita sedang terkena musibah, tolong jangan membuat semua menjadi lebih rumit."

    "Percaya atau tidak, itu keputusanmu. Aku sudah melihat semuanya. Kim Taehyung, dia ..."

    "Harus mati."

    Batin Yoongi tersentak ketika sebuah suara menyahut tepat di samping telinganya. Tangannya yang menggenggam ponsel tiba-tiba gemetar bersamaan dengan tubuhnya yang memberat tanpa sebab. Dia ingin menoleh ke sumber suara, namun ia tak bisa menggerakkan tubuhnya barang sedikitpun.

    Seokjin yang menunggu Yoongi menyelesaikan ucapannya pun lantas menegur, "Yoongi, kau masih di sana? Dengarkan aku, jangan bertindak gegabah. Pulanglah, kita bicarakan semua di rumah."

    Taehyung yang berdiri di belakang Yoongi lantas meraih punggung tangan Yoongi yang memegang ponsel. Dengan begitu mudah ponsel tersebut terlepas dari tangan Yoongi dan berpindah ke tangan Taehyung.

    Taehyung sekilas melihat layar ponsel dan bergumam, "kau sudah cukup bersenang-senang, Hyeong?"

    Taehyung lantas membuang ponsel itu ke bawah. Dan tentunya menyisakan rasa heran bagi Seokjin ketika sambungan terputus secara sepihak.

    Tatapan tajam Yoongi tampak gemetar ketika kedua tangannya terkepal dengan kuat. Dengan penuh penekanan ia pun bergumam, "Kim Taehyung ... siapa kau sebenarnya?"

    Taehyung tiba-tiba memeluk Yoongi dari belakang dan menyandarkan dagunya pada bahu Yoongi. Saat itu seulas senyum terlihat di wajah Taehyung. Sedangkan Yoongi tak bisa melakukan apapun.

WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang