00:26

302 51 2
                                    

    00:01, Daegu.

    Tengah malam menyambut, memberikan kegelapan yang sempurna bagi jiwa yang berkelana. Satu jiwa memilih tinggal di ambang kegelapan yang tengah berusaha merengkuh jiwanya. Di ruang kamar yang minim penerangan itu, Im Changkyun terduduk di lantai tepat di bawah jendela dengan gorden tipis yang menutup akses luar untuk mengintip apa yang berada di dalam ruangan tersebut.

    Seperti yang telah berlalu. Pemuda itu menolak untuk bermimpi dan memilih terjaga di sepanjang malam hingga tertidur kala fajar mulai menyingsing. Tak seperti biasanya yang hanya berdiam diri dengan tatapan kosong. Kali ini perhatian pemuda itu tertuju pada sebuah Arloji mati yang berada di tangannya.

    Sebuah Arloji klasik yang cukup menarik jika saja jarum pada Arloji itu bergerak. Tangan kanannya terangkat dan turut memegang Arloji tersebut, perlahan ia menekan jari telunjuknya, bermaksud membuat Arloji di tangannya hidup. Namun semua berada di luar dugaannya.

   Jendela kamar yang sebelumnya terkunci tiba-tiba terbuka dengan kasar di susul oleh angin yang berhembus kasar dan sempat menerbangkan gorden tipis tersebut. Namun di mana pemuda yang tadi terduduk di bawah jendela?

    Pemuda itu menghilang, menghilang tanpa jejak tepat saat ia menghidupkan Arloji di tangannya. Membawa keheningan menyergap malam yang dingin kala itu.

    00:03, Incheon.

    Seungcheol terduduk seorang diri di dalam Gereja. Memandang sebuah Arloji di tangannya yang membawa ingatannya kembali pada pertemuannya dengan orang asing yang mengaku datang dari Neverland. Seungcheol di landa kebingungan, bahkan ketika ia hanya berdiam diri untuk mencari jawaban yang ia inginkan, tak ada apapun yang bisa ia dapatkan dari ingatannya yang kosong.

    Mati suri dalam satu bulan sekali, tentunya itu adalah hal yang konyol. Perhatiannya kemudian tertuju pada jarum kecil pada Arloji tersebut yang sama sekali tak bergerak. Perlahan tangan kirinya terangkat dan berniat untuk menghidupkan Arloji tersebut. Namun tepat saat ia menekan bagian tepi Arloji di tangannya, angin tiba-tiba berhembus kasar dan menghilangkan sosoknya.

    Seungcheol jatuh berlutut dengan kedua tangan yang mencengkram kepalanya. Hawa dingin itu menyergap tubuhnya hingga rasa sakit di kepalanya yang perlahan mereda membimbingnya untuk mengangkat wajahnya. Menatap ke sekeliling yang kemudian membawa keterkejutan di wajahnya ketika ia berada di ruang terbuka yang sangat asing.

    Dengan menahan sisa rasa sakit yang masih berada di kepalanya, dia berusaha berdiri dan kembali memandang ke sekeliling dengan wajah mengernyit. Tak jauh dari tempatnya, terdapat dua orang pemuda yang tidak lain adalah Changkyun dan Hanbin.

    Sama seperti Seungcheol. Mereka berdua ada di sana setelah mencoba menghidupkan Arloji yang di berikan oleh orang yang sama dalam waktu berbeda, namun apa yang mereka rasakan saat ini merupakan hal yang sama. Rasa sakit yang sama dari luka yang sama pula.

    Gerimis yang membasahi jalanan aspal perlahan membasi tubuh mereka. Changkyun yang lebih dulu berhasil menguasai rasa sakit di kepalanya lantas beranjak berdiri dan memandang ke sekeliling sebelum menemukan keberadaan Seungcheol dan Hanbin, di susul oleh Hanbin kemudian hingga pada akhirnya mereka kembali di pertemukan dalam keadaan yang berbeda.

    Tanpa identitas, tanpa saling mengenal ketika ingatan itu masih tersegel di dalam jiwa mereka. Di tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka, Hyungwon berdiri dengan sebuah payung hitam yang berada di tangan kanannya. Tatapan teduhnya tak lepas dari ketiga pemuda yang sama sekali tak berkutik dari tempat mereka.

    Tangan kanan kiri Hyungwon sedikit terangkat hanya agar ia bisa melihat Arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Ekor matanya menajam, bergerak ke kiri dan saat itu sosok Minhyuk keluar dari balik punggungnya. Sang Raja dari takhta yang abadi telah meninggalkan Neverland untuk melihat saudara-saudaranya. Menolehkan kepalanya, pandangan Minhyuk menemukan tiga pemuda yang tak asing lagi baginya.

WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang