00:15

362 53 0
                                    

    Pintu ruangan di mana Seungcheol berada terbuka dari luar dengan sangat kasar dan hal itu di sebabkan oleh kedatangan Lucifer dengan segala ambisi untuk kembali melenyapkan musuh terberatnya, yaitu Choi Seungcheol. Orang yang memiliki pengaruh paling besar bagi pemilik tubuh yang kini ia pinjam.

    Dia melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut, namun sepertinya seseorang tengah menunggu kedatangannya.

    Tak perduli meski bukan hanya dia seorang yang berada dalam ruangan tersebut, Lucifer tetap berjalan dengan pandangan yang mengunci si Penjelajah waktu yang berdiri membelakangi tubuh Seungcheol seakan tengah menggunakan dirinya sendiri sebagai tameng untuk melindungi Seungcheol.

    Langkah itu kemudian terhenti di tengah ruangan, dengan netra keduanya yang saling mengunci. Terdiam untuk beberapa, Lucifer mencoba mengenali sosok yang begitu asing di matanya.

    "Jangan bertanya, karna aku tidak akan memberikan jawaban kepadamu." Hyungwon berujar, menjadi orang pertama yang memulai pembicaraan.

    Mendengar pernyataan Hyungwon yang begitu tak bersahabat, Lucifer menyunggingkan senyumnya.

    "Siapa juga yang penasaran denganmu? Siapapun kau, tidak ada urusannya denganku."

    "Tapi aku ada." cetus Hyungwon dan membuat sebelah alis Lucifer terangkat, "aku memiliki urusan untuk segera di selesaikan denganmu."

    "Cih, menyingkir dari tempatmu!"

    "Sebaliknya, jika kau menginginkan orang ini. Datang dan ambillah sendiri."

    Lucifer kembali menyunggingkan senyumnya, dia sekilas mengusap alisnya menggunakan ibu jarinya lalu berjalan mendekati Hyungwon. Namun baru selangkah dan kakinya tiba-tiba terhenti.
    Dia menjatuhkan pandangannya ke bawah dan mendapati sebuah kain putih mengikat kakinya dan membuatnya tak bisa berjalan.

    Melihat hal itu, dia pun menggerakkan bola matanya untuk menangkap sosok Hyungwon yang masih berdiri di tempatnya dengan tenang.

    Dari arah belakang, suara derap langkah kaki mendekat dan seketika terhenti tepat setelah beberapa pengurus Gereja sampai di ruangan tersebut dan menemukan sosok Hyungwon, atau lebih tepatnya hanya para petinggi Gerejalah yang mengenal Hyungwon meski mereka tidak mengetahui nama Hyungwon.

    "K-kau?" suara Pendeta Shin sedikit tercekat.

    Dalam sekejap mata, Hyungwon menghilang dan kembali muncul tepat di hadapan Pendeta Shin. Dan hal itu sempat membuat mereka terkejut.

    "B-bagaimana kau bisa ada di sini?" Pendeta Shin kembali bersuara.

    "Pendeta melakukan kesalahan yang fatal. Kenapa Pendeta memaksa Iblis itu mengambil alih tubuh anak itu?"

    Pendeta Shin tampak terkejut dengan perkataan Hyungwon, namun perhatian mereka sejenak teralihkan oleh sebuah kain putih yang berasal dari dinding ruangan yang langsung mengikat satu tangan Lucifer yang tengah mencoba melepaskan diri.

    "Apa maksud dari perkataanmu?"

    "Anak itu bisa mati."

    "Aku tahu akan hal itu, dan itu adalah resiko terburuknya."

    Satu lagi kain putih panjang dari sudut lain dan berhasil mendapatkan satu tangan Lucifer yang masih terbebas. Semua orang diam tak berkutik, entah berasal dari mana kain putih tersebut. Namun Pendeta Shin tahu bahwa itu adalah perbuatan Hyungwon.

    "Lebih buruk dari itu. Aku akan mengakhirinya dengan cepat meski tanpa campur tangan dari Tuannya, jadi jangan berpikir untuk menghalangiku."

WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang