00:00, Neverland.
Tanah mati Neverland kini di selimuti oleh kabut tebal, di mana siapapun bisa saja tersesat jika mereka hanyalah sekedar seorang pengembara yang tak tahu menahu tentang seluk-beluk dari Tanah mati Neverland. Dan hal itu tampaknya tak berpengaruh bagi Tuan Neverland yang telah mengetahui setiap sudut Neverland.
Dengan setelan jas yang lebih rapi, dia telah berjalan jauh dari rumah. Menerobos kabut tebal yang seketika menyingkir seakan tengah membukakan jalan bagi sang Tuan yang baru saja kembali dengan ribuan luka yang mencoba kembali membunuhnya untuk yang kedua kalinya.
Dengan sebilah pedang di tangan kirinya, tak akan ada siapapun yang berani mengusiknya bahkan hembusan angin pelan sekalipun. Setelah berjalan cukup lama, pendengarannya menangkap suara gemericik air yang mengalir dalam jumlah besar dan bisa di pastikan bahwa di sekitar sana terdapat sebuah sungai. Namun tak ada yang bisa ia lihat dari kejauhan ketika kabut tebal membatasi jarak pandangnya.
Perlahan langkah itu melambat sebelum akhirnya terhenti, dan tepat saat itu. Kabut di sekitarnya mulai menyingkir menjauh hingga membuat sebuah ruang di sana. Tatapan teduh yang sarat akan kesedihan serta penyesalan itu terjatuh pada dua tumpukan bebatuan sungai yang di tata dengan rapi dan tak lebih tinggi dari setengah meter.
Langkahnya mendekat hingga membawanya menjatuhkan satu lututnya tepat di hadapan kedua tumpukan batu. Ingatannya masih sangat kuat akan apa yang tersembunyi di balik tumpukan bebatuan tersebut. Di sanalah terakhir kali ia melihat Wonwoo dan juga Hoseok sebelum tubuh mereka di timbun oleh tanah dan bebatuan.
Rasa sesak itu kembali menghimpit dadanya ketika kenangan buruk itu menguasai akal sehatnya. Perlahan tangan kanannya terangkat, mengantarkan telapak tangan itu untuk menyentuh salah satu batu dari tumpukan bebatuan di hadapannya.
Akal sehatnya kembali di sadarkan oleh perkataan Hyungwon yang kembali terngiang mengisi pendengarannya, di mana pemuda asing itu mengatakan bahwa bukan hanya dirinya yang masih hidup hingga detik ini. Tapi siapakah yang di maksud oleh Hyungwon ketika dengan jelas ia melihat bahwa malam itu Lucifer membantai seluruh saudaranya. Namun satu ingatan yang terasa menganjal akan insiden malam itu.
Ia ingat bahwa ia tidak melihat Seungcheol malam itu, dan berarti kemungkinan terbesarnya bahwa yang di maksud oleh Hyungwon adalah Seungcheol. Namun seandainya benar dugaannya, lalu di manakah Seungcheol berada sekarang.
Rasa bersalah itu kembali menyeruak. Memberikan tekanan pada jiwanya yang bahkan belum mendapatkan waktu untuk menyembuhkan diri.
Dia lantas bermonolog, "kalian masih di sini. Ini aku, Lee Minhyuk... Aku tidak berharap kalian akan mengingat pecundang ini. Aku bukanlah orang yang pantas untuk menerima maaf dari kalian... Tapi meski begitu, aku ingin meminta maaf pada kalian. Semua bermula atas kesalahanku, dan sangat tidak adil karna aku masih bernapas sekarang... Aku benar-benar minta maaf, aku akan mencoba menebus dosa yang telah ku perbuat sekarang. Berikanlah pengampunan kalian kepada pecundang ini."
Minhyuk bangkit dan mengusap pipinya dengan kasar ketika airmata yang sebelumnya terjatuh ketika ia tengah memohon pengampunan terhadap makam dari kedua saudaranya. Dia lantas berbalik dan kembali berjalan ke arah sebelumnya. Membuat kabut yang sebelumnya menyingkir kembali merapat dan mengikuti kemana langkahnya tertuju.
Tanpa ada kekhawatiran akan tersesat, tak ada keraguan sedikitpun yang di perlihatkan oleh wajah Minhyuk ketika ia bahkan tidak bisa melihat keadaan sekeliling, seakan kabut di hadapannya tengah membuatkan jalan untuknya agar ia tidak tersesat.
Kabut di hadapannya terbuka dengan jarak pandang tiga meter, di mana ia menemukan sosok Hyungwon yang seperti tengah menunggu kedatangannya. Tanpa ada keraguan, ia berjalan dengan langkah tegapnya yang kemudian mengantarkannya untuk berhadapan dengan Hyungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]
FantasySERIES KEDUA DARI THE CLAN : CHAPTER 3 ~ WAKE ME UP [BATTLE WITH THE DEVIL] Lee Minhyuk. Seorang Raja dengan Tahta yang abadi, seorang Raja yang mengawali perjalanan panjang Neverland, seorang Raja yang paling berdosa. Dia kembali untuk hari pembeba...