Seokjin berjalan menyusuri lorong yang kosong dan hal itu membuat langkah kakinya terdengar dengan jelas memenuhi sepanjang lorong yang ia lewati, dan berhasil menarik perhatian Taehyung yang terduduk di kursi panjang yang terletak di depan ruangan di mana ia meninggalkannya sebelumnya.
Kepala yang semula menunduk itupun perlahan terangkat dan terdapat perasaan tenang ketika ia kembali melihat sosok Seokjin.
"Kenapa lama sekali? Hyeong kemana saja?" tegur Taehyung begitu Seokjin sampai di hadapannya.
Seokjin pun menempatkan diri duduk di samping Taehyung lalu memberinya seulas senyum tipis.
"Aku ada keperluan sebentar dengan Pendeta Shin."
Taehyung mengangguk mengerti dan sekilas memalingkan wajahnya sebelum menjatuhkannya kembali pada Seokjin.
"Sudah selesaikan? Kita bisa pulang sekarang, kan?"
"Kita tidak akan pulang, kita akan tinggal malam ini."
Dahi Taehyung menunjukkan guratan keheranan, mengingat Seokjin tak mengatakan sebelumnya bahwa mereka akan menginap.
"Kenapa tidak bilang sebelumnya?"
"Ini mendadak, ada hal penting yang harus di lakukan di sini."
"Sekarang?"
Seokjin mengangguk dan mengalihkan perhatiannya dari Taehyung. Dia merogoh ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Yoongi.
"Hyeong, di mana?" pertanyaan tanpa basa-basi yang langsung ia dengar dari seberang setelah telepon tersambung.
"Aku masih di Incheon."
"Bersama Taehyung?"
"Eumh, aku ingin mengabari bahwa kami tidak akan pulang malam ini."
"Kenapa?"
"Aku ada keperluan di sini."
"Jangan macam-macam dan bawa Taehyung kembali ke Seoul."
"Aku tahu... Tolong jaga anak-anak."
Sambungan terputus oleh Yoongi terlebih dulu dan Seokjin pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaketnya sebelum menjatuhkan pandangannya pada Taehyung lalu memberi pemuda itu senyuman tipisnya yang sarat akan kekhawatiran.
"Kenapa melihatku seperti itu?"
Taehyung menggeleng. "Ada... yang ingin ku tanyakan pada Hyeong."
"Apa itu?"
"Yang di dalam tadi, bukankah dia sudah mati. Kenapa pihak Gereja tidak mengurus jasadnya dan malah menaruhnya di sana?"
"Dia masih hidup."
Taehyung menatap tak percaya ke arah Seokjin. "Tapi... Aku tadi sempat melihatnya, dan..."
"Jiwanya hanya berkelana dan akan kembali pada esok hari."
Taehyung makin tak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Seokjin, dia sekilas menggaruk kepalanya.
"Apa yang sebenarnya Hyeong katakan? Aku tidak bisa mengerti."
"Tidak usah di pikirkan. Sekarang, ikutlah bersamaku." Seokjin beranjak dari duduknya.
"Kemana?"
"Ke suatu tempat. Ayo!"
Taehyung pun beranjak dari duduknya dan segera mengikuti langkah Seokjin yang membimbingnya untuk menyusuri lorong yang benar-benar kosong. Mata Taehyung tak henti-hentinya melihat ke sekeliling, mencoba mengenali tempat di mana ia berada sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKE ME UP : SKYFALL [KEBANGKITAN LEE MINHYUK]
ФэнтезиSERIES KEDUA DARI THE CLAN : CHAPTER 3 ~ WAKE ME UP [BATTLE WITH THE DEVIL] Lee Minhyuk. Seorang Raja dengan Tahta yang abadi, seorang Raja yang mengawali perjalanan panjang Neverland, seorang Raja yang paling berdosa. Dia kembali untuk hari pembeba...