🇮🇩Happy Independence day🇮🇩
***
"Hei, bicara seperti itu tidak sopan, little girl. I'm your Daddy. Hormati Ayahmu ini, Sayang!""Fuck you bastard! Lo bukan Daddy gue, sialan!"
Pria itu tersenyum remeh. Ucapan anaknya itu cukup menyakiti sedikit hatinya. Tapi tak apa, ia sudah menyiapkan kejutan untuk gadis itu.
"Huh, padahal Daddy masih ingin berlama-lama di sini. Tapi sepertinya anak Daddy yang satu ini tidak suka Daddy-nya pulang. Kalau begitu, Daddy pergi saja. Jika ada waktu, Daddy akan mampir lagi," ucapnya dengan senyum misterius.
Sebelum pria itu benar-benar menghilang dari balik pintu. Ia berucap, "temui Ibumu sebelum dia benar-benar mati!" Kemudian berlalu meninggalkan Alexa yang menatapnya penuh benci.
Dengan cepat, gadis itu berlari menuju kamar sang Ibu.
"MAMA STOP!!"
Ibunya kumat lagi. Mamanya mencoba membenturkan kepalanya di cermin meja rias berkali-kali. Mengabaikan darah yang mengalir deras dari kepalanya.
"Mama! Berhenti!" Alexa sudah ngos-ngosan. Ia masih berusaha membuat Ibunya tenang.
Walau dirinya yang harus jadi pelampiasan, walau ia yang harus mendapat amukan, walau ia yang harus merasakan kesakitan. Tak apa, asalkan sang mama bisa tenang.
Rambutnya ditarik kencang, membuat gadis itu meringis. Kepalanya kemudian dibenturkan ke arah cermin rias, menyisakan bekas retak di sana.
Tangannya berusaha meraih benda kecil yang selalu ia simpan di bawah kasur sang Ibu. Namun, tubuhnya kembali tertarik ke belakang.
Ibunya menarik kerah baju yang ia pakai. Membuatnya tercekik. Alexa berusaha menghirup nafas dengan susah payah. Untungnya, ia bisa melepaskan diri dengan mudah.
Belum sempat ia menarik nafas lega, tiba-tiba Alexa merasa benda keras membentur kepalanya. Sejenak, kepalanya terasa melayang dan memutar.
Sial.
Ia tidak menyangka jika Ibunya akan melempar kursi padanya. Kursi yang biasa ia gunakan untuk duduk saat menyuap Ibunya makan.
Setelah kondisinya sedikit membaik, ia segera bangkit, berjalan kembali ke arah kasur sang Ibu. Lagi-lagi sesuatu mengenai punggungnya.
Shit! Apalagi ini!
Alexa berbalik, matanya terbelalak kaget saat melihat benda yang tadi membentur punggungnya.
Sejak kapan ada pisau di kamar ini. Untung saja yang mengenai punggungnya itu ganggang pisau. Dasar pria brengsek. Ternyata pria tua itu sudah bermain terlalu jauh.
Dengan cepat Alexa mengambil benda itu di bawah kasur Ibunya. Ia berbalik, menyembunyikan benda kecil itu di belakang punggungnya.
"Ma. Alexa punya salah apa sampai mama nyiksa Alexa kaya gini? Lexa juga anak Mama, kan? Harusnya mama sadar, kalau di sini masih ada yang mengharapkan kasih sayang mama."
Bibirnya terus mengeluarkan kata-kata bersamaan dengan itu juga kakinya melangkah perlahan mendekati sang mama yang diam merenung.
Hingga ia berdiri di depan mamanya, tak ingin berlama-lama, Alexa langsung menancapkan suntikan itu pada kulit tangan sang mama.
Membuat wanita itu merasa lemas seketika hingga tak sadarkan diri di pelukan Alexa. Gadis itu bernafas lega. Suasana yang tadinya tegang kini sunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (Selesai)
RandomHighest rank : #761 of 145k in teenfict [16/01/2021] #192 of 20,5k in bad girl [19/04/20] #178 of 36,6k in Indonesia [25/01/2021] #101 of 14,3k in couple [16/1/2021] Ini cerita tentang Alexa dan kehidupannya. Bagaimana Ravin, sang kekasih begitu men...