"Mana?!" Alexa mengulurkan tangannya pada Darrel, menagih hadiah yang sudah cowok itu janjikan.
Dengan malas cowok itu mengeluarkan dua kunci mobil pada Alexa, melemparkan dua kunci itu dengan wajah suram.
Alexa sigap menangkapnya. "Sialan! Di mana mobilnya?!"
"Ikuti mereka!" ucap Darrel menunjuk dua anak buahnya.
Alexa memutar bola matanya. "Manja!"
Ia memilih berjalan mengikuti dua orang itu. Gadis itu tersenyum miring saat telinganya sekilas mendengar suara umpatan dari Darrel.
Tak jauh mereka berjalan, Alexa sudah menemukan letak dua mobil itu. Dari tampilan mobilnya cukup membuat Alexa percaya jika harganya cukup menjanjikan. Tapi ...
Ada yang aneh.
Alexa berjalan mendekati mobil berwarna violet yang terlihat berkilau itu. Ia meraba beberapa bagian mobil, memastikan apakah yang ia pikirkan ini benar atau tidak.
Kemudian ia beralih ke arah mobil berwarna merah darah di sebelahnya, melakukan hal yang sama seperti mobil sebelumnya.
Tangannya menekan tombol pada kunci mobil, membuka mobil merah jenis Ferarri itu dan duduk di dalamnya. Tangannya tak henti-hentinya memeriksa apapun yang ada di sana, terakhir ia mencoba menyalakan mesin mobil hingga akhirnya ia keluar.
Dengan langkah lebar Alexa berjalan ke arah di mana Darrel berdiri. Sampai tepat di depan cowok itu, ia memasang senyum termanisnya.
Darrel menaikkan sebelah alisnya, merasa bingung saat gadis itu tiba-tiba tersenyum padanya. Dan sialnya lagi, senyuman itu sangat indah.
Darrel semakin bingung saat Alexa malah mengembalikan satu kunci mobil miliknya.
"Kenapa? Lo gak bisa nyetir mobil semahal itu?!" Sinis Darrel.
"Ya! Gue gak bisa. Yang berhak hanya lo! Cowok SAMPAH!"
"Maksudnya apa?! Merasa hebat karena udah menang dari gue! Ingat, kemenangan lo itu hasil dari kecurangan lo tadi! PECUNDANG!"
Bukannya marah, Alexa malah tertawa keras. "Itu karena lo yang terlalu bodoh! Gak ada persyaratan apapun dalam pertandingan tadi, right? Yang artinya gue bebas melakukan apapun!"
Alexa membungkam mulut Darrel dengan telunjuknya sebelum cowok itu kembali bersuara.
"Udah gue ingatkan sebelumnya. Lo gak kenal gue, Darrel! Gue gak sebodoh yang lo pikir, salah satu mobil yang lo taruhkan itu adalah barang rongsokan! Semua yang ada di dalam mobil itu barang yang sepantasnya berada di tempat pembuangan! Jadi jangan coba-coba untuk membodohi seorang Alexandra."
Darrel terdiam kaku, otaknya terus berfikir. Ia tidak menyangka gadis seperti Alexa ini bisa tau hal-hal itu. Di dalam mobil itu memang sengaja ia ganti dengan barang yang cukup murah.
Memangnya siapa yang ingin menaruhkan dua mobilnya sekaligus, ia pun akan berpikir dua kali untuk melakukannya. Hanya karena ia penasaran dengan gadis itu.
Teman-temannya selalu menceritakan Alexa, memuji wajah serta cara gadis itu mengalahkan lawannya di arena balap. Membuat Darrel ikut tertantang akibat rasa penasarannya.
Sudah berkali-kali ia menawarkan tantangan itu pada Alexa melalui salah satu temannya yang memang mengenal teman-teman Alexa.
Namun berkali-kali juga ia ditolak karena taruhan yang terbilang cukup sedikit. Hingga akhirnya ia pikir akan menaruhkan sesuatu yang besar tapi tidak akan begitu merugikannya.
Akhirnya Darrel memodifikasi satu mobilnya, mengganti semua isi mobil itu dengan barang tiruan yang sama persis hingga tak dapat dibedakan.
Tapi gadis itu bisa dengan mudah mengetahuinya. Darrel benar-benar terkejut melihat kemampuan Alexa yang tak semua orang bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (Selesai)
AléatoireHighest rank : #761 of 145k in teenfict [16/01/2021] #192 of 20,5k in bad girl [19/04/20] #178 of 36,6k in Indonesia [25/01/2021] #101 of 14,3k in couple [16/1/2021] Ini cerita tentang Alexa dan kehidupannya. Bagaimana Ravin, sang kekasih begitu men...