Andre nampak tengah duduk diam di bawah pohon tak jauh dari perkemahan ia masih dalam pergulatan pikiran dan hatinya..
Atas masalah yang ia alami dalam beberapa hari ini...
Entahlah apakah ini hal yang seharusnya membuat Andre senang atau tidak...Sampai ia merasakan sebuah tangan membelai punggung tangannya lembut...
"Hana.." ucap Andre lirih
Hana tak menyahut ia kemudian duduk disamping Andre...
Dilihatnya Hana dengan tatapan sayu.."Apa kau tengah memikirkan sesuatu?" tanya Hana tiba tiba..
"Aku hanya... Sedang takut..." ucap Andre
"Ehem..." Hana nampak tersenyum geli
"Apa yang lucu?" tanya Andre menatap Hana dengan heran
"Aku hanya merasa kau sangat imut... Untuk pertama kalinya seorang Andreas Hanzel Sanlouis merasakan takut" goda Hana....
"Hm.... Imut..." ucap Andre dingin
"Ah! Maaf aku tak bermaksud-" Hana berusaha menjelaskan
"Senangnya...." namun seketika Andre membalasnya dengan tersenyum sembari menatap sayu...
"..... Hmp.." Hana pun nampak tersenyum manis menatap suaminya itu...
Hana menatap kembali langit langit diatas nya, bintang bintang yang bertaburan seakan menjadi penenang hatinya...Sampai tiba tiba Andre menyandarkan kepalanya di bahu Hana, Hana hanya memerlukan kedua matanya beberapa kali namun kemudian ia tersenyum kecil.
"Ijinkan aku tetap seperti ini... sebentar saja..." ucap Andre lembut
"Hmm... Kau bisa seperti ini selama apapun yang kau mau" ucap Hana lembut
Saat itu suara dari angin malam nampak begitu sayu terdengar membelai mereka seakan tau keresahan keduanya.
Disisi lain seorang tengah memperhatikan kedua orang disana. Dengan tatapan yang nampak sinis, dengan gigi yang sudah menggertakan.
.....
Cahaya kini telah menyingsing menembus sela sela tenda saat menyingsing kedua mata Hana.
"Um... Sudah pagi- eh?!" Hana seketika terpaku diam saat mendapati sebuah tangan melingkar pada tubuhnya...
Hana membulatkan kedua matanya saat mendapati Andre tengah mmeeluknya dengan keadaan telanjang dada...
Ingin sekali Hana berteriak histeris, saat dalam keadaan ini. Apalagi ini benar benar situasi sulit, setelah kejadian semalam, Hana memang mengijinkan Andre untuk tidur bersamanya tapi ia tak tau kalau ia masih belum terbiasa dengan hal ini.
Hana kembali menatap wajah Andre.. Wajahnya nampak begitu tenang, Hana jadi teringat Andre nampak begitu kelelahan semalam membuatnya tak tega mmebangunkannya.
"Uuh.. Bagaimana ini?" batin Hana
Kling
Suara pesan masuk membuat Hana berusaha meraih ponselnya. Dan mendapati pesan dari Vere.
Vere : Kamu masih di camp?
Vere : Udah ditunggu lho
Hana tak tau harus bagaimana bahkan untuk berdiri ia tak bisa karena pinggang tengah di tahan oleh Andre
"Jangan pergi.... Hana..." ucap Andre mengigau
"......" Hana yang mendengar ucapan Andre nampak tersenyum
"Haah.. Kurasa aku akan ijin saja untuk hari ini..." batin Hana.....
Sementara di kerajaan Louisius
"APA MAKSUDMU!! TIDAK BISA MEMERINTAH!!" pekik Merina dengan nada meninggi pasalnya para mentri di kerajaan Louisius nampak menolak permintaan Ratu Merina untuk menyerahkan pemerintahan Kerajaan atas dirinya. Pasalnya raja Jefrix yang tengah mengalami sakit beberapa hari ini membuatmu tak bisa menjalankan pemerintahan.
Namun berita soal keadaan Raja saat ini masih berusaha di rahasiakan kepada masyarakat untuk menghindari kepanikan masyarakat atas kekosongan pemerintahan.
Ratu Merina nampak berjalan menuju suatu ruangan dengan langkah tergesa gesa.
"Anda nampak gelisah Yang Mulia?" suara misterius nampak mengganggu pendengaran Merina.
"Disana kau rupanya.." ucap Merina
"Jadi bagaimana?" tanya orang misteri itu
"Para Mentri sialan itu tak memberikanku hak untuk memerintah... Selagi putra mahkota masih hidup. Dan lagi mereka akan segera mengabarkan berita tentang raja kepada Andre. Jangan sampai Andre tau masalah di kerajaan aku tidak ingin rencana ini gagal" ucap Ratu Merina
"Anda tenang saja Yang Mulia.." ucap orang itu tersenyum sinis...
Sebuah konspirasi kerajaan yang mulai terkuak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hours Prince Crown
Teen FictionMenjadi anggota kerajaan dalam sekejap.. Akankah hubungan ini berhasil!!