Love 5 (Golden Chance)

5.8K 274 0
                                    

Waktu pemilihan pemenang...
Dan sebuah kebetulan saat Kehadiran raja Jefrix tiba tiba..
Namun ia nampak tak sendiri dengan Ratu baru mereka Merina... Dan putri nya.. Putri Edelewis...
Yang tiba tiba datang ke Dreaming Academy

"Yang mulia anda datang? Suatu kehormatan.." ujar kepala sekolah yang segera mendekati Jefrix dan Merina..

"Aku kemari secepat mungkin... Tapi kurasa aku melewatkan semuanya..." ucap Jefrix

"Kalau yang mulia mau.. Saya bisa mengatur perlombaan ini sekali lagi.. Agar yang mulia sekalian bisa menontonnya.." ujar Kepala sekolah

"Ah! Tidak usah... Sebaiknya kalian mulai memutuskan siapa pemenangnya... Karena pemenangnya akan mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Dreaming Academy!" ucap raja Jefrix mengumumkan kepada seluruh peserta lomba...

Tentu saja ini adalah sebuah kesempatan emas bagi para peserta lomba dari sekolah lain.. Untuk menjadi bagian dari murid Dreaming Academy

Disisi lain Hana nampak cukup tergiur akan tawaran yang mulia..
Bagaimana tidak.. Siapapun yang lulus dari Dreaming Academy memiliki kesempatan lebih besar mendapatkan pekerjaan...

"Apa aku akan menang?" Hana benar benar ingin menang seandainya ini adalah menjadi satu satunya jalan... Untuk mengubah keadaan keluarganya..
"Ini demi mama..." batin Hana..

"Baiklah sebelum saya putuskan juara 1, 2, 3 dari lomba sastra ini.. Saya memberitahukan bahwa ketiga pemenang itu... Akan mendapatkan beasiswa bersekolah di Dreaming Academy" ucap MC sontak saja hal itu membuat tepuk tangan meriah dari semua peserta..

Namun sebelum Hana mendengarkan nama nama juara itu sebuah pesan baru saja masuk..

Bibi Jaenab : Hana mama kamu pingsan saat bibi kemari!

Sontak saja pesan itu segera membuat Hana bergegas pergi dari sana..
Baginya keselamatan mamanya lebih penting dari apapun...

...

"... Dan juara pertama kita adalah..." ucap MC semua orang benar benar penasaran dengan siapa yang akan mendapat juara pertama...

"Camelia Ahana!" ucap MC..

Namun sosok Hana tak terlihat naik ke panggung...

"Camelia Ahana.. Anda dipersilahkan naik ke panggung.." ujar MC..

"E... Maaf saya rasa tadi melihatnya buru buru keluar sekolah.." ucap salah satu panitia..

"Begitu... Jadi hadiah pertama ini akan saya serahkan pada.." ucapan MC terhenti saat mendapati pangeran Gilbert menaiki panggung..

"Aku yang akan menyerahkannya padanya..." ujar Pangeran Gilbert sontak saja semua orang terkejut..

"Eh? Ba-baiklah pangeran.." ucap MC memberikan piala dan sebuah amplop kecil.. Padanya...

....

Hana terus berlari tak peduli seberapa lelahnya...
Ia harus sampai di rumahnya segera...

"Mama... Tunggu Hana Ma!" ucap Hana terus berdoa semoga mamanya tak apa apa..

Hingga kira kira 1 jam ia berlari tanpa henti... Ia sampai di rumahnya.. Meski nafas telah memburu dan rasa lelah menyelimutinya.. Ia masih berusaha melihat mamanya... Yang kini terbaring lemah..

"Mama!" panggil Hana

"Hana.." panggil Bibi Jaenab yang nampak duduk disamping tempat tidur mama..

"Bibi bagaimana keadaan Mama?" tanya Hana khawatir

"Bibi rasa mamamu tadi cuma kelelahan... Kamu tenang aja nak.." ucap Bibi Jaenab...

Hours Prince CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang